Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Teknologi ABB Dukung Pasokan Energi Bersih dari PLTS Terapung Cirata
7 Desember 2023 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Perusahaan multinasional di bidang elektrifikasi dan otomatisasi, ABB, menegaskan perannya di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS ) Terapung Cirata. Proyek ini memasok energi andal dan ramah lingkungan ke 50.000 rumah.
ADVERTISEMENT
PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara tersebut memiliki luas 250 hektare yang berlokasi di Waduk Cirata , Jawa Barat. PLTS ini baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Proyek PLTS Terapung Cirata merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia, melalui PT PLN Nusantara Power dengan Masdar, sebuah grup energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi.
Dengan menggandeng tenaga ahli lokal, ABB berhasil menginstalasi, menguji, dan mengoperasikan switchgear berinsulasi udara primer (AIS) tegangan menengah (MV) pada tahap pertama proyek tersebut yang memiliki kapasitas 192-megawatt peak (MWp).
Commercial Vice President ABB Electrification Business di Indonesia, Ken Yap, menyebutkan kapasitas tersebut hampir 30 kali lipat dari kapasitas Ladang Tenaga Surya Terapung terbesar di Eropa, yaitu waduk Alqueva, Portugal.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, jangkar dan tambatan yang digunakan di Bendungan Cirata yang mencapai kedalaman 100 meter, merupakan yang terdalam di dunia. Keberadaan PLTS terapung ini diharapkan dapat menghindarkan 214.000 ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari proyek ini, yang tidak hanya strategis bagi Pemerintah Indonesia, namun juga memberikan sinyal positif bagi perekonomian global lainnya yang bermaksud meningkatkan target dekarbonisasi mereka melalui PLTS Terapung,” kata Ken Yap melalui keterangan resmi, Kamis (7/12).
Ken Yap melanjutkan, teknologi dari ABB merupakan bagian penting dalam distribusi energi terbarukan yang andal dari pembangkit listrik tenaga fotovoltaik (PV) terapung pertama dengan skala utiliti di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.
"Infrastruktur distribusi yang kuat sangat penting bagi keberhasilan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energinya, dan kami sangat antusias dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Solusi ABB mencakup 17 panel MV primer AIS UniGear ZS1, yang dilengkapi relai proteksi Relion® ini, bertujuan mengontrol, melindungi, dan mengisolasi peralatan listrik serta memastikan keandalan pasokan listrik.
Perangkat tersebut juga membutuhkan pemeliharaan minimum yang memungkinkan tingkat pengembalian investasi yang optimal. Lebih lanjut lagi, perlindungan dan kontrol pengumpan rangkaian produk Relion®, REF615 dapat meningkatkan keselamatan karena memungkinkan untuk dioperasikan dan dikendalikan dari jarak jauh.
"Selain itu, jumlah switchgear ini dapat dengan mudah ditambah, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangkit di masa mendatang. Keuntungan lainnya dari PV terapung adalah modul-modulnya tetap terjaga dalam kondisi sejuk karena dikelilingi air di sekitarnya sehingga berdampak pada efisiensi yang optimal," jelasnya.
Adapun pemerintah telah menargetkan penambahan 60 instalasi solar PV terapung lainnya seperti di Cirata untuk mencapai target 23 persen energi terbarukan pada 2025, dan 31 persen pada 2050.
ADVERTISEMENT
Ken Yap menilai, dengan total 100 waduk dan 521 danau alami, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, dan proyek Cirata akan menjadi cetak biru (blueprint) untuk mereplikasi lebih banyak PLTS terapung di berbagai wilayah Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.