Teknologi Buka Peluang Usaha Bagi UMKM Kuliner

11 Februari 2021 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aiola Eatery termasuk salah satu UMKM kuliner yang bisa #TerusUsaha berkat teknologi. Foto: dok. Grab Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Aiola Eatery termasuk salah satu UMKM kuliner yang bisa #TerusUsaha berkat teknologi. Foto: dok. Grab Indonesia
Geliat bisnis kuliner meningkat selama pandemi. Bukan tanpa alasan, beberapa pembatasan sosial yang berlaku membuat masyarakat tidak bisa leluasa dan berlama-lama makan di tempat umum. Layanan pesan antar makanan pun kini jadi solusinya.
Mengembangkan bisnis kuliner selama pandemi juga mempunyai risiko yang relatif kecil. Bila dulu pelaku usaha perlu menyiapkan tempat, kini mendaftarkan usaha dengan menjadi merchant di platform online merupakan pilihan tepat. Modal yang dikeluarkan pun cenderung lebih sedikit, tapi bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
Sebagai super app, Grab pun melihat fenomena tersebut. Platform GrabFood yang memiliki basis mitra pengantaran dan pelanggan yang luas telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Karenanya pada Juni 2020, Grab meluncurkan platform all-in-one, GrabMerchant, yang dirancang untuk mempercepat proses transformasi digital UMKM di Indonesia agar bisnisnya dapat bertahan di tengah pandemi.
Sego Sambal Cak Brewok melayani pembeli dari GrabFood. Foto: dok. Grab Indonesia
Penelitian Tenggara & CSIS Institute pada tahun 2020 menemukan bahwa mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios mengalami peningkatan penjualan setelah bergabung dengan Grab.
Tak hanya itu, banyak dari mitra merchant GrabFood mengatakan bahwa mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka dan mengatakan mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.

Tingkatkan penjualan hingga buka lapangan pekerjaan di kalangan UMKM

Mudahnya proses pendaftaran merchant di Grab membuat banyak UMKM bisa bertahan selama pandemi. Selain meningkatkan penjualan, bergabung bersama GrabFood juga telah mendorong pelaku usaha untuk membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar. Aiola Eatery dan Sego Sambal Cak Brewok, misalnya.
Aiola Eatery merupakan salah satu pusat kuliner yang ada di Surabaya. Siapa sangka, bisnis kuliner ini awalnya bergerak pada bisnis distro. Persaingan ketat di dunia clothing membuat Aiola tak bisa bertahan dan harus tutup.
Manajer Aiola Eatery, Julyanto Adrianes, bersama karyawannya. Foto: dok. Grab Indonesia
Namun, pihak manajemen tidak tinggal diam. Aiola banting setir ke bisnis kuliner dan mengajak para pedagang kaki lima untuk bergabung dengan Aiola Eatery. Meski awalnya tak mudah, Aiola Eatery kini memiliki 14 tenant yang 11 diantaranya merupakan pedagang kaki lima. Dengan jumlah tenan tersebut, dalam satu hari, rata-rata jumlah pengunjung yang datang sekitar 1.500-2.000 pelanggan.
"Banyak dari tenant kami adalah para pedagang kaki lima dan pernah ditertibkan (oleh pemerintah Kota Surabaya). Kemudian ini memberi ide kami, oh yaudah, kami ajak yang terdekat dengan lokasi Aiola untuk bergabung. Karena kami tidak ingin ada persaingan antar PKL di Aiola Eatery. Jadi kami pilih yang menunya berbeda dan otentik dan digemari banyak orang," sahut manajer Aiola Eatery, Julyanto Adrianes.
Tak berhenti di situ, Aiola Eatery ingin terus mengembangkan bisnis pujasera. Adri mengatakan, pihaknya pun mulai melirik teknologi GrabFood sebagai upaya untuk mengakomodir masyarakat yang ingin menikmati makanan di Aiola tetapi tidak sempat untuk mampir.
Manajer Aiola Eatery, Julyanto Adrianes, bersama karyawannya. Foto: dok. Grab Indonesia
"Selama ini yang ingin makan makanan di sini kan ya harus ke sini. Kami pantau, dengan adopsi teknologi GrabFood membantu menambahkan orang atau malah beralih. Jujur kami bertahan cukup lama untuk tidak online, bahkan kepikiran untuk membuat jasa delivery sendiri. Tapi setelah dipikir lebih jauh lagi dan lebih matang, mulai banyak pelanggan yang menanyakan kok nggak ikut GrabFood? Dari situ, akhirnya kami bergabung dengan GrabFood di tahun 2016," tuturnya.
Adri adalah salah satu jutaan wirausahawan mikro yang diberdayakan oleh teknologi Grab. Khusus di kota Surabaya, data menunjukkan bahwa kontribusi terhadap perekonomian lokal terbesar dihasilkan oleh mitra GrabFood yang mencapai triliunan rupiah. Tak hanya itu, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood di Surabaya juga meningkat secara signifikan sejak bergabung dengan Grab.
Sego Sambal Cak Brewok juga mengalami hal yang sama. Restoran yang menyajikan menu super pedas di Makassar ini bahkan mampu meningkatkan omzet hingga 300 persen setelah bergabung dengan GrabFood dan menjadi Merchant Restoran Pilihan. Tak hanya itu, Sego Sambal Cak Brewok juga telah mempunyai tiga cabang dan telah mempekerjakan 11 karyawan.
Cieny, pemilik Sego Sambal Cak Brewok. Foto: dok. Grab Indonesia
"Pertama kami buka di Jalan Tidung III, di sana itu sebenarnya rumah tinggal yang terpaksa dijadikan tempat jualan. Lama kelamaan jadi susah ditinggali karena sudah tidak muat. Bayangkan! Dalam satu hari, wadah makanan bisa sampai tiga ribuan sampai rumah kami sesak oleh tempat makanan!" ungkap Cieny, pemilik Sego Sambal Cak Brewok.
Cieny tak menyangka, usahanya akan sukses besar walau selalu mengandalkan penjualan online. Ia bahkan menargetkan pembukaan dua cabang baru di kawasan timur Kota Makassar dan di Kabupaten Gowa.
Cieny meyakini, usaha yang paling menjanjikan di Kota Makassar adalah kuliner. Sangat cocok bagi karakter masyarakat Kota Daeng yang senang makan, apalagi menu ayam yang punya cita rasa super pedas.
Sego Sambal Cak Brewok. Foto: dok. Grab Indonesia
"Kalau mau bangun usaha di Makassar, kuliner tidak ada matinya. Orang Makassar kalau sudah suka sama makanan, berapapun harga atau ongkos kirimnya pasti dibeli. Beda jauh dengan daerah lain," tutup Cieny.
Kisah Aiola Eatery dan Sego Sambal Cak Brewok hanya sebagian kecil dari UMKM yang bisa #TerusUsaha berkat bantuan teknologi Grab. Selama masa pandemi, Grab telah menyambut ratusan ribu UMKM baru dalam platformnya dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong digitalisasi UMKM selama 2020. Ke depannya, Grab akan terus berkomitmen mendigitalisasi lebih banyak UMKM di Indonesia.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Grab