Telkom Dorong Mitratel Percepat Kembangkan Bisnis Serat Optik di 2022

29 Desember 2021 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Telkom Indonesia. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkom Indonesia. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendorong upaya anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), menjadi Leading Digital Infrastructure Company di regional melalui pengembangan portfolio bisnis fiber optic atau serat optik. Termasuk percepatan konsolidasi tower TelkomGroup ke Mitratel untuk dapat segera terealisasi di 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, hal tersebut merupakan langkah strategis dalam rangka percepatan pembentukan ekosistem digital di Indonesia.
Adapun Mitratel bekerja sama dengan PT Alita Praya Mitra (ALITA) dalam memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional, yakni berupa pembangunan jaringan serat optic sepanjang 6.000 kilometer di 5 Provinsi yang akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel.
Selain menggandeng ALITA, Mitratel juga telah memanfaatkan jaringan serat optik milik Telkom untuk melayani dan mengintegrasikan layanan kepada operator seluler.
"Aksi korporasi konsolidasi bisnis TelkomGroup akan terus dilakukan sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan, bukan hanya tower ke Mitratel tetapi juga disusul bisnis lainnya, seperti konsolidasi Data Center ke PT Sigma Tata Sadaya (STS)," ujar Budi dalam keterangannya, Rabu (29/12).
ADVERTISEMENT
"Sehingga Telkom dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan mendorong value bisnis secara optimal di masa mendatang," lanjutnya.
Dia juga mengatakan, Mitratel perlu segera melakukan akselerasi bisnis pasca IPO. Saat ini, Mitratel juga tengah menjajaki untuk pengalihan tower tambahan milik Telkomsel dan Telkom sebanyak 6.000 menara untuk ditransaksikan di tahun 2022.
"Dengan langkah ini diharapkan Mitratel akan menjadi penyedia Menara telekomunikasi yang terbesar dan terkuat di Indonesia," jelasnya.
Dari prospektus Mitratel, sebanyak 11.851 tower Mitratel (51 persen) telah tersambung dengan jaringan serat optik, artinya dengan adanya pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.