Telkom Mau Bangun Data Center di IKN dan Dua Lokasi Lain

9 Juni 2022 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Topping off pembangunan Telkom HyperScale Data Center, Rabu (9/6). Foto: Telkom
zoom-in-whitePerbesar
Topping off pembangunan Telkom HyperScale Data Center, Rabu (9/6). Foto: Telkom
ADVERTISEMENT
Bisnis data center menjadi salah satu strategi besar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom untuk meningkatkan valuasi dan perolehan laba perusahaan. Setelah sukses membangun data center di Cikarang, Jawa Barat, Telkom berencana mengembangkan bisnis serupa ke lokasi lain, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama yang juga CEO Telkom Group, Ririek Adriansyah, mengatakan penguatan bisnis data center sebagai bagian dari lima strategi besar yang disebut Five Bold Moves, untuk menciptakan sumber-sumber pendapatan baru. Apalagi valuasi pasar bisnis data center bisa 30 kali dari industri.
"Makanya Telkom mempertimbangkan bikin data center di Batam, IKN, juga Sulawesi. Di Manado," kata Ririek Adriansyah dalam FGD Media bertema 'Telkom's Future Growth Engine' di Yogyakarta, Rabu (8/6).
Meski demikian, dia belum bisa mengungkapkan investasi yang akan dibelanjakan untuk membangun data center khususnya di IKN. Untuk mematangkan rencana tersebut, Telkom terus berkomunikasi intensif dengan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara.
"Kalau berapanya (investasi dan kapasitas data center) kita belum sampai ke sana. Lokasinya juga belum tahu, tapi kita terus menjalin komunikasi dengan Badan Otoritas IKN," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama/CEO PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, di acara FGD bersama pimpinan media, Rabu (9/6/2022). Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Menurut Ririek Adriansyah, IKN yang akan dibangun dengan konsep smart city, tentunya membutuhkan dukungan teknologi informasi. Sehingga data center menjadi salah satu kebutuhan yang tak terhindarkan.
Sementara itu dua lokasi lain yang menjadi incaran Telkom untuk mengembangkan bisnis data center, yakni Batam dan Manado. Sebagai wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Singapura, CEO Telkom Group itu menilai Batam punya posisi strategis untuk masuk ke pasar data center negara tetangga itu. "Apalagi pasokan listrik di Singapura kan terbatas. Data center itu konsumsi listriknya besar banget," ujar Ririek Adriansyah.
Sedangkan Manado, menurutnya punya posisi strategis untuk mempercepat pengiriman data ke pasar global lainnya, mengingat posisinya ada di wilayah paling utara Indonesia. Selama ini traffic data dari Indonesia timur ke luar negeri, dikirim melalui Batam.
ADVERTISEMENT
"Tuntutan pasar sekarang pengiriman data butuh cepat. Kalau ada data center di Manado, pengirim data ke luar negeri itu latency-nya bisa di bawah 1 mili second," pungkasnya.
Kegiatan FGD Media yang digelar PT Telkom Indonesia ini juga dihadiri Direktur Strategic Portofolio Budi Setyawan Wijaya; CEO PT Sigma Tata Sadaya yang mengelola bisnis data center, Andreuw Th. AF; CEO PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko; Serta jajaran direksi Mitratel dan eksekutif Telkomsel.