Tembus Singapura, Ini Langkah Lanjutan Waskita Beton ke Pasar Regional

22 November 2019 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Agus Wantoro meninjau pembuatan "spun pile" atau tiang pancang di Plant Prambon PT WSBP, Sidoarjo.  Foto: Dok. WSBP
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Agus Wantoro meninjau pembuatan "spun pile" atau tiang pancang di Plant Prambon PT WSBP, Sidoarjo. Foto: Dok. WSBP
ADVERTISEMENT
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraih kontrak pengadaan beton pemecah gelombang (tetrapod beton) dari Singapura senilai Rp 217 miliar. Hal ini membuka peluang lebih besar anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (Persero) itu untuk masuk pasar regional.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran Waskita Beton, Agus Wantoro, menjelaskan kontrak senilai Rp 217 miliar dari Singapura itu untuk pengadaan 150 ribu buah tetrapod beton.
“Ini untuk mendapatkannya tidak mudah. Karena pihak Singapura memeriksa kapasitas produksi kita, kualitas produknya, bahkan sampai kemampuan keuangan. Jadi ini babak baru pengembangan bisnis Waskita Beton,” katanya dalam perbincangan dengan media di Hotel Shangrila, Surabaya, Jumat (22/11).
Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Agus Wantoro. Foto: Dok. WSBP
Proyek pengadaan tetrapod beton itu berasal dari Termasuk, BUMN milik pemerintah Singapura. Temasek menunjuk perusahaan lokal mereka, Semut Tama Langgeng Pte Ltd untuk mengikat kontrak dengan Waskita Beton. Menurut Agus, sebagian produk tetrapod beton itu sudah selesai dan siap dikirim.
Peluang ekspansi lain yang diperoleh Waskita Beton, adalah untuk penggarapan light rail transit di Filipina. “Sebenarnya yang ikut tender adalah induk usaha kami, Waskita Karya. Itu proyek LRT dari Malolos hingga Clark. Tinggal menunggu pengumuman pemenang tender,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jika Waskita Karya memenangkan tender ini, Agus berharap tentunya untuk pengerjaan readymix dan beton pracetak (precast), akan diserahkan kepada Waskita Beton. Tapi Agus tidak merinci besaran nilai proyek LRT di Filipina itu.
Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Agus Wantoro meninjau pembuatan "spun pile" atau tiang pancang di Plant Prambon PT WSBP, Sidoarjo. Foto: Dok. WSBP
Dia mengakui, kondisi industri konstruksi di dalam negeri sepanjang 2019 ini sedang lesu. Pada saat yang sama, pelaku industri dari regional telah masuk ke Indonesia. Karenanya Waskita Beton juga menjajaki kerja sama dengan pelaku industri konstruksi regional.
“Hal ini perlu untuk pengembangan teknologi. Juga sinergi untuk memperkuat peluang kita masuk ke pasar regional,” imbuh Agus.
Menurutnya, Waskita Beton telah meneken MoU dengan perusahaan konstruksi asal Korea Selatan dan Malaysia. Proyeksinya, kerja sama ini untuk sinergi dan pengembangan penguasaan teknologi.
ADVERTISEMENT