Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tentang Maskapai Barunya Bos Lion Air yang Kantongi Izin Mengudara
27 Juni 2021 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
ADVERTISEMENT
Maskapai baru milik bos Lion Air kini siap mengudara. Kepastian itu muncul setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan telah selesai melaksanakan proses sertifikasi.
ADVERTISEMENT
Sertifikasi itu dilakukan untuk permohonan Air Operator Certificate dari PT Super Air Jet dengan tipe pesawat Airbus A320 pada Jumat (25/6).
Pendiri Lion Air Rusdi Kirana sebelumnya memang santer diberitakan telah melakukan pendanaan untuk dua maskapai baru sejak Februari 2021. Maskapai yang rupanya masih dimiliki keluarga Kirana itu, bernama Super Air Jet dan Flyindo Aviasi Nusantara. Berikut fakta-faktanya:
Super Air Jet Resmi Kantongi Sertifikat Operasi Kemenhub
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub , Novie Riyanto menyebutkan, PT Super Air Jet telah memegang Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal (SIUAU-NB) dengan Nomor SIUAU/NB-036, yang diterbitkan pada tanggal 17 September 2020.
Menurutnya, proses sertifikasi dalam rangka penerbitan Air Operator Certificate (AOC) sudah dilakukan berdasarkan surat permohonan dari pihak SAJ mulai 30 September 2020.
ADVERTISEMENT
Proses sertifikasi mengacu kepada ketentuan ICAO dan regulasi penerbangan yang berlaku di Indonesia yang dilaksanakan melalui 5 tahapan atau fase. Tahapan tersebut yakni Pre Application, Formal Application, Document Compliance, Demonstration & Inspection, dan Certification.
“Seluruh tahapan ini telah dilaksanakan sertifikasi selama 9 bulan,” jelas Novie Riyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/6).
Rusdi Kirana Suntik Dana Rp 969 Miliar
Pada akhir bulan Mei 2021, Rusdi Kirana dikabarkan menyuntikkan dana segar USD 67,8 juta atau sekitar Rp 969,5 miliar untuk kedua maskapai tersebut.
Dikutip dari Debtwire, Rabu (26/5), transaksi kepada dua maskapai baru tersebut terjadi pada bulan Februari lalu ketika Lion Mentari Airline, perusahaan yang mengelola Lion Air sedang melakukan restrukturisasi utang.
ADVERTISEMENT
Dana yang ditransfer sebanyak Rp 968 miliar tersebut melalui akun Lion Mentari di BNI pada 2 Februari. Transaksi itu terbagi menjadi dua, Rp 518 miliar kepada Super Air Jet dan Rp 450 miliar kepada FAN.
Super Air Jet Sasar Generasi Milenial
Sebelumnya, Super Air Jet telah memberikan keterangan bahwa kehadiran mereka di tengah pandemi mengusung semangat untuk membidik segmen pasar milenial. Terutama untuk tujuan wisata, pendidikan, dan bisnis ke berbagai kota tujuan favorit.
"Fokus utama Super Air Jet menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung antarkota secara point-to-point di pasar domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional," tulis siaran pers Super Air Jet.
Tak Satu Bendera dengan Lion Air
Meskipun digadang-gadang sebagai milik pendiri Lion Air, manajemen perusahaan menegaskan mereka tidak terafiliasi. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menegaskan maskapai Super Air Jet tidak terkait dengan Lion Group seperti ramai diberitakan.
ADVERTISEMENT
"Berbeda dari group," kata Danang kepada kumparan.
Live Update