Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi PT PLN (Persero), 4 orang direktur diberhentikan dengan hormat. Salah satunya adalah Sripeni Inten Cahyani yang jabatan terakhirnya di PLN adalah Direktur Pengadaan Strategis 1.
ADVERTISEMENT
Karier Sripeni di jajaran direksi PLN relatif singkat, tak sampai 1 tahun. Ia baru diangkat menjadi Direktur Pengadaan 1 pada 29 Mei 2019, bersamaan dengan dengan pengunduran diri Sofyan Basir dari jabatannya sebagai Dirut PLN.
Perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 52 tahun lalu itu pernah memimpin PLN saat ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN pada 2 Agustus 2019. Ketika itu, Sripeni adalah wajah baru di pucuk pimpinan PLN.
Hanya berselang 2 hari setelah dia dilantik, mati listrik massal alias blackout mengadang tugas awalnya di perusahaan setrum negara. Jakarta padam. Demikian juga Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pemadaman berlangsung delapan jam. Di beberapa wilayah lebih lama, bahkan hingga berganti hari. Kejadian yang mungkin tidak pernah terbayang olehnya.
Pada 5 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menyambangi Kantor Pusat PLN akibat blackout yang menggegerkan masyarakat. Tidak ada suasana ceria saat Jokowi bertatap muka langsung dengan Sripeni. Bahkan Jokowi datang dengan wajah tanpa senyum.
ADVERTISEMENT
Ekspresi itu ditunjukkan sejak pertama menginjakkan kakinya di Kantor Pusat PLN, begitu turun dari mobil. Uluran tangan Sripeni dan jajaran direksi PLN yang menyambut kedatangannya, disambut dengan ekspresi datar.
Menghadapi masalah blackout hingga didatangi langsung oleh Presiden, tentu bukan beban yang ringan. Apalagi bagi seorang pucuk pimpinan yang baru menjabat dua hari di PLN. Sempat muncul spekulasi, adanya sabotase yang menyebabkan pemadaman listrik massal tersebut. Tapi hal itu dibantah lulusan Fakultas Teknik Kimia, Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta, itu.
"Ini murni teknis. Berkaitan dengan hal-hal teknis. Tidak lihat satu hal pun yang sifatnya politis," kata Sripeni dalam konferensi pers di PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Sripeni Inten Cahyani
Yakni sebagai Direktur Keuangan Indonesia Power, Eksekutif Utama Bidang Keuangan Indonesia Power yang ditugaskaryakan sebagai Senior Spesialis Keuangan Divisi Keuangan Korporat PLN, dan Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi Indonesia Power.
Sripeni juga pernah mendapat penugasan sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Cogindo Daya Bersama, aktif di Sekretariat Working Group 1 Generation & Renewable EnergyHAPUA (Head of ASEAN Power Utilities, Authorities).
Pada Desember 2019, beberapa nama sempat disebut-sebut sebagai calon kuat Dirut PLN. Di antaranya adalah Mantan Menkominfo Rudiantara dan Sripeni. Tapi di saat-saat terakhir, nama Zulkifli Zaini menguat dan akhirnya ditetapkan menjadi Direktur Utama PLN.
ADVERTISEMENT
Dalam RUPS PLN yang digelar pada 23 Desember 2019, Zulkifli Zaini sah menjadi Dirut PLN. Sripeni tetap berada di jajaran direksi sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 hingga diberhentikan pada 14 Mei 2020.
Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa perombakan ini merupakan hasil evaluasi dari pihaknya dan masukan dari Direktur Utama PLN.
"Benar ada penyegaran di PLN. Jadi setelah kita tetapkan Dirut dan Wadirut kemarin, kemudian kita lihat evaluasi yang terjadi dan minta masukan dari Pak Dirut, maka dilakukan perubahan di organisasi. Supaya lebih fokus dan penyegaran di orang-orangnya juga," kata Arya kepada kumparan, Kamis (14/5).
Demikian lah lika-liku perjalanan Sripeni di pucuk pimpinan PLN selama hampir setahun.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona