Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Terapkan Pelabuhan Hijau, Produktivitas PTP Nonpetikemas Teluk Bayur Meningkat
18 November 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, Sumatera Barat, terus mengimplementasikan model pelabuhan hijau (green port) dengan mendukung pengembangan infrastruktur ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan melakukan elektrifikasi pada alat-alat bongkar muat di pelabuhan. Elektrifikasi dilakukan pada alat-alat seperti crane dan kendaraan listrik.
“Salah satu wujud komitmen kami dalam implementasi greenport dengan elektrifikasi alat bongkar muat seperti Gantry Jib Crane sehingga dapat menekan biaya operasional konsumsi BBM hingga 25% dan mengurangi tingkat kebisingan serta polusi udara,” ungkap Branch Manager PTP Cabang Teluk Bayur, Fauzi seperti dikutip kumparan dari keterangan tertulis pada Senin (18/11).
Fauzi juga mengungkap Pelabuhan Teluk Bayur juga telah menggunakan oil boom dalam setiap kegiatan bongkar muat curah cair untuk meminimalkan risiko kebocoran sehingga mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan operasi yang aman serta berkelanjutan dengan menerapkan standar ISO 14001 dan Environment, Social & Governance (ESG). Selain itu, Pelabuhan Teluk Bayur juga melakukan pengelolaan emisi dan polusi karbon dengan dukungan pemerintah, masyarakat dan mitra bisnis.
ADVERTISEMENT
Pelabuhan ini juga tercatat telah mengimplementasikan sistem operasi Pelabuhan nonpetikemas terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) / PTOS-M yang memudahkan sistem monitoring kegiatan bongkar muat. Langkah ini berdampak pada peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) dan penurunan port stay yang signifikan.
“Sampai dengan Triwulan III Tahun 2024, PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur telah mencatat peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) seperti pada komoditas curah kering, yaitu dari 1.999 T/S/D menjadi 2.604 T/S/D atau peningkatan kecepatan layanan di pelabuhan 30 persen. Selain itu, terjadi penurunan port stay atau waktu durasi sebuah kapal berada di pelabuhan. Waktu tunggu kapal di pelabuhan ini berhasil diturunkan dari rata-rata 3 hari menjadi 2 hari, yang berarti peningkatan efisiensi biaya di Pelabuhan bagi pengguna jasa hingga 33 persen,” tulis keterangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Fauzi menyebut peningkatan tersebut merupakan hasil dari penerapan standar dan sistem yang mampu memperlancar kegiatan operasional pelabuhan.
"Peningkatan ini kami capai dengan menerapkan standar dan sistem yang mampu memperlancar operasional di lapangan. Kami optimis bahwa langkah ini akan meningkatkan daya saing PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, baik di kancah nasional maupun internasional," lanjut Fauzi.
Kinerja hingga Triwulan III 2024 mencatat trafik komoditas General & Bag Cargo dengan realisasi throughput sebesar 489.000 ton/m³. Komoditas curah kering tercatat sebesar 1.480.000 ton dan komoditas curah cair mencapai realisasi throughput sebesar 2.066.000 ton.
Saat ini, pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan utama untuk komoditas curah cair seperti minyak kelapa sawit (CPO). Pelabuhan ini juga melayani berbagai macam kargo lainnya seperti curah cair (berupa CPO, Aspal), curah kering (berupa Batubara, Cangkang, Bungkil, Pupuk, Jagung, Kedelai, Gypsum dan Copper Slag), dan bag cargo (berupa semen dan pupuk).
ADVERTISEMENT
Dengan kapasitas penanganan sebesar 3,2 juta ton per tahun yang menandakannya sebagai pelabuhan pelabuhan terbesar kedua setelah Dumai. Beberapa komoditas lain seperti komoditas lain seperti cangkang dan bungkil juga diekspor ke Korea, Jepang, dan New Zealand juga melalui pelabuhan ini.
Fauzi juga bilang saat ini Ia terus berkolaborasi dengan pemerintah SUmatera Barat dan beberapa pihak lain seperti perusahaan bongkar muat dan pemilik barang untuk menyusun roadmap kerja sama yang optimal.
“Kami berkolaborasi dengan pemerintah Sumatera Barat, perusahaan bongkar muat, dan pemilik barang untuk menyusun roadmap kerja sama yang optimal, termasuk penataan masyarakat sekitar pelabuhan, Kami berkomitmen mengoptimalkan layanan di PTP Teluk Bayur agar memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” ujarnya.
ADVERTISEMENT