Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Terbelit Utang, Jumlah Pesawat Garuda Indonesia Terus Menurun
10 Mei 2022 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tengah melakukan proses restrukturisasi utang atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Hingga 25 April, total utang yang tercatat di tim pengurus PKPU Garuda mencapai Rp 197 triliun. Kondisi ini menyebabkan jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia terus merosot.
ADVERTISEMENT
"Bulan Maret kemarin kita hanya punya 29 pesawat dari 71 pesawat pada Januari 2021 yang serviceable," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (10/5).
Irfan menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan karena grounding notice dari Lessor dan keterbatasan dana yang dimiliki oleh Garuda untuk melakukan restorasi/maintenance.
Grounding notice dilakukan oleh Lessor tersebut dikarenakan selama 2 tahun terakhir, Garuda tidak melakukan pembayaran lease rates yang menjadi tanggung jawabnya.
"Beberapa waktu ini kita sudah bisa menambah beberapa pesawat, jadi posisi kita hari ini ada 35 pesawat untuk melayani penerbangan reguler maupun kargo, maupun internasional ditambah juga penerbangan Pak Presiden ke Washington," kata dia.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa pada Desember 2021 kinerja keuangan Garuda mencatatkan kinerja yang positif. Di mana pendapatan atau revenue menunjukkan angka yang lebih besar daripada pengeluaran.
ADVERTISEMENT
"Namun demikian di bulan Januari dan Februari dikarenakan pembatasan perjalanan oleh pemerintah, kita mengalami penurunan yang cukup drastis dari revenue, kita mencoba menurunkan cost juga secara signifikan namun tak bisa menutupi," ujar dia.
Namun, dia berharap Garuda bisa kembali mencatatkan hasil operasional positif pada Juni 2022. Hal tersebut diharapkan bisa tercapai asalkan Garuda bisa mempertahankan alat produksi yang ada.
Ditambah lagi, didukung oleh momentum adanya musim berangkat haji. Selain itu juga ada masa liburan tengah tahun yang bisa dimanfaatkan Garuda.
"Namun demikian kita menghadapi kenaikan harga avtur yang cukup signifikan," pungkasnya.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini