Terbitkan Samurai Bond di Jepang, PLN Raup Rp 3 Triliun

16 September 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembangunan Jaringan Listrik. Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembangunan Jaringan Listrik. Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
PLN mencatatkan debut pertamanya dalam penerbitan obligasi Samurai (Samurai Bond). Melalui penawaran umum kepada para investor di Jepang, BUMN kelistrikan itu berhasil mendapatkan dana segar sebesar 23,2 miliar Yen Jepang (JPY) atau setara dengan Rp 3 triliun (kurs 1 JPY=Rp 130).
ADVERTISEMENT
Samurai bond tersebut diterbitkan dalam 3 tranche yang terdiri dari masing-masing tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dengan kupon tetap. Obligasi ini mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard and Poor's, dan BBB dari Japan Credit Rating.
Penerbitan Samurai Bond ini menjadi sangat penting, karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing. Sebelumnya, PLN sukses menerbitkan obligasi dalam denominasi USD dan Euro pada bulan Oktober 2018 lalu.
Transaksi ini sangat penting karena beberapa alasan. Yaitu merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia. Langkah ini juga akan membuka jalan selanjutnya bagi para emiten Indonesia dan ASEAN lainnya, untuk mengakses pasar obligasi Jepang. Melalui kesuksesan penerbitan perdana ini, PLN kembali merupakan satu-satunya korporasi ASEAN yang memiliki benchmark obligasi di seluruh investor base dunia yaitu di pasar Dolar AS, Euro, dan Yen Jepang.
ADVERTISEMENT
Dengan keberhasilan penerbitan perdana ini, PLN mampu mematahkan kebiasaan itu dengan mendorong investor fokus ke tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun dan 10 tahun.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto, menyampaikan bahwa sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para potensial investor di Tokyo pada Juli 2019. Melalui roadshow, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor. PLN dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft sounding pemasaran selama 2 hari yaitu pada 4 dan 5 September 2019 dan mendapatkan umpan balik yang positif dari investor.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pada tanggal 6 September 2019, PLN memulai penawaran umum resmi kepada investor dengan harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer (YSO) + 45-65 bps, 5 tahun di YSO + 75-95 bps, 7 tahun di YSO + 80-100 bps dan 10 tahun pada YSO + 90-105 bps. Selama masa penawaran umum, dengan permintaan yang sangat positif dan tinggi dari para investor Yen dan juga harga yang sangat kompetitif maka diputuskan bahwa yang akan diterbitkan adalah tenor di 3,5 dan 10 tahun. Transaksi ini berhasil diterbitkan pada 12 September 2019 yaitu dengan tenor 3 tahun sebesar JPY 3 miliar dan kupon 0,43 persen, 5 tahun sebesar JPY 18,5 miliar dengan kupon 0,87 persen dan tenor 10 tahun sebesar JPY 1 miliar dengan kupon 1,05 persen.
ADVERTISEMENT
"PLN sebagaimana diketahui mendapatkan penugasan pemerintah melalui Perpres 4 Tahun 2016 yang dikenal dengan Program 35 GW yang saat ini sedang terus dikerjakan. Hasil penerbitan Obligasi Samurai ini akan dipergunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana amanat pemerintah," urai Sarwono Sudarto dalam keterangan resmi, Minggu (15/9).
Sarwono menambahkan, dengan penerbitan Samurai Bond ini tentu saja selain mendapatkan dana segar untuk pembiayaan investasi, PLN juga berupaya mencari alternatif sumber dana investasi baru dengan tetap menjaga tingkat imbal hasil yang sangat kompetitif sehingga tetap mampu menjaga kestabilan Biaya Pokok Penyediaan Listrik yang terjangkau.
Debut pertama transaksi penerbitan Obligasi Samurai ke Investor Jepang ini menarik minat banyak investor baik central institutional yang berasal dari Tokyo, regional investor di seluruh kawasan Jepang, serta investor-investor non-Jepang yaitu yang berada diluar Jepang dengan jenis investor yang sangat beragam pula.
ADVERTISEMENT
Hal menarik lain dalam penerbitan Samurai Bond kali ini adalah meskipun ini debut transaksi penerbitan pertama bagi PLN dalam Yen namun respon investor yang cukup tinggi didapatkan bukan hanya dari para investor besar yang berpusat di Tokyo namun juga PLN mampu menarik minat investor perbankan regional di Jepang untuk menanamkan investasinya di surat utang PLN.
"Hal ini menandakan bahwa investor Jepang sangat percaya dan yakin akan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia khususnya PLN selain juga ditopang oleh strategi PLN dengan memperoleh pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan Jepang yaitu JCR sangat berhasil dalam hal ini," ucap Sarwono.
Alokasi penerbitan Samurai Bond tersebut tersebar di beberapa jenis investor sebagai berikut Shinkin/bank lokal (36 persen), life insurers (24 persen), regional banks (15 persen), offshore banks (12 persen), asset managers (9 persen) dan lainnya (4 persen). Dalam penerbitan ini PLN dibantu oleh lembaga keuangan yaitu Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc.
ADVERTISEMENT