Terdampak Wabah PMK, Harga Daging Sapi Anjlok jadi Rp 60 Ribu per Kg

8 Juni 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok daging sapi di Pasar Mede, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022). Foto: Galang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok daging sapi di Pasar Mede, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022). Foto: Galang/kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir satu setengah bulan wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) terjadi di Indonesia menyebabkan kerugian luar biasa bagi para peternak. Harga sapi potong maupun sapi perah saat ini sudah anjlok drastis.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI), Nanang Purus Subendro mengatakan harga sapi yang terpaksa dipotong karena wabah PMK saat ini sudah turun 40 hingga 50 persen.
"Karkas yang sebelumnya harganya sudah lumayan Rp 110 ribu per kg, tadi malam sudah membelinya dengan harga Rp 60-70 ribu," kata Nanang pada Diskusi Publik PMK di RM Suharti Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Hal yang lebih mengenaskan terjadi pada sapi perah, yang notabene bukan untuk produksi daging. Nanang menjelaskan sapi perah yang terpaksa harus dipotong karena PMK harganya jatuh lebih parah dibanding harga daging sapi potong.
"Yang normalnya harganya di atas Rp 20 juta, ditawarnya Rp 2 juta sampai 3 juta. Itu sama dengan ongkos menguburkan. Sedih sekali," ujarnya.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI), Nanang Purus Subendro. Foto: Akbar Maulana/kumparan
Nanang melanjutkan, walau dinyatakan sembuh dari PMK, sapi perah tersebut tidak akan bisa produksi normal kembali. Oleh sebab itu, wabah PMK ini perlu menjadi perhatian semua pihak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para peternak sapi mengeluhkan masalah kelangkaan obat-obatan hingga tenaga medis yang tersedia. Dalam sehari tenaga medis bisa berkeliling menangani hingga 35 kandang ternak.
Oleh karena itu dia meminta pemerintah agar pada situasi sekarang ini tidak perlu dilakukan kunjungan kerja di kandang-kandang peternak yang terdampak PMK.
"Mending kalau punya program melewati posko, nanti diatur sedemikian rupa sehingga migrasi antara orang dengan kandang seminimal mungkin tapi obat terdistribusikan dan program berjalan," ujarnya.