Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Terganjal Isu Lingkungan dan Corona, Operasional PLTA Batang Toru Bakal Mundur
17 Juni 2020 19:04 WIB
ADVERTISEMENT
Jadwal operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA ) Batang Toru di Sungai Batang Toru, Desa Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, berpotensi molor.
ADVERTISEMENT
Proyek ini dikerjakan oleh PT North Sumatera Hydro Energy, perusahaan gabungan swasta dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, mengatakan operator proyek sudah mengajukan permohonan penundaan operasional PLTA berkapasitas 4x127,5 megawatt (MW) ini. Pengajuan penundaan disebabkan karena isu lingkungan dan terdampak COVID-19.
"Memang betul ini terkendala karena protes dari LSM terkait dengan enviroment issue, adanya monkey, dan lain-lain di situ. Kami sudah menerima permintaan penundaan pengembangan selama 3 tahun karena COVID-19," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (17/6).
Dalam proyek PLTA Batang Toru, PLN memiliki saham 25 persen melalui cucu usaha mereka, PT PJB Investasi (PJBI). Oleh induk usaha yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PJBI mendapatkan penugasan menjadi sponsor proyek dan pemegang saham dalam pengembangan Independent Power Producer (IPP) PLTA Batang Toru yang efektif pada 31 Agustus 2017.
Sebelumnya, dikutip dari mitra kumparan, sumutnews.com, merebaknya virus corona yang kini disebut Covid-19 membuat pengerjaan terowongan atau tunnel pada PLTA Batang Toru diberhentikan sementara.
ADVERTISEMENT
Senior Advisor for the President Commissioner of PT North Sumatera Hydro Energy, Emmy Hafid mengatakan, saat ini pihak perusahaan akan fokus pada pengerjaan terowongan atau tunnel, namun proses ini diakui mengalami keterlambatan.
Ia mengatakan, dengan keterlambatan ini dipastikan akan mengganggu proses pengerjaan. Target penyelesaian pembangkit diprediksi molor dari tahun 2022.
"Keterlambatan bukan karena masalah internal, tapi lebih dikarenakan COVID-19. Soalnya kontraktor yang mengerjakan tunnel datang langsung dari Tiongkok," kata Emmy kepada wartawan, Februari lalu.