Tergantung Uji Klinis, Airlangga Sebut 30 Juta Vaksin Corona Masuk RI Akhir 2020

15 September 2020 12:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah menyatakan sudah akan menerima 30 juta vaksin corona pada kuartal IV 2020 atau akhir tahun ini. Meskipun hal itu sangat tergantung pada hasil uji klinis tahap akhir, yang saat ini masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan segera memberikan vaksin corona kepada masyarakat. Rencananya, sebanyak 30 juta vaksin siap digunakan pada kuartal I 2021. Ketersediaan vaksin tersebut baru sebagian kecil dari kebutuhan yang mencapai 300 juta vaksin.
"Akses vaksin diperoleh 250 juta sampai 300 juta. Sekarang 30 juta sudah dikomitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV," kata Airlangga saat membuka Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9).
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, berharap pada kuartal I tahun depan proses vaksinasi bisa mulai dilakukan. Namun menurutnya, hal tersebut akan tergantung dari hasil uji klinis yang saat ini sedang dilakukan terhadap sejumlah vaksin COVID-19.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto , yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto: Dok. BPMI Setpres/Lukas
Menurut Airlangga Hartarto, pemerintah tak hanya mengandalkan produksi dalam negeri untuk memperoleh vaksin corona. Sejumlah negara juga melakukan uji klinis atas vaksin, sehingga diharapkan bisa selesai Desember 2020.
ADVERTISEMENT
“Kemudian kita melalui G42 telah melakukan juga kerja sama untuk mendapatkan akses. Ada AstraZeneca, GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), CEPI (Coalition for Epidemic Prepareness Inovation). Ini adalah kegiatan multilateral berbagai lembaga dan negara untuk dapat vaksin sebagai public services," jelasnya.
Sementara di Indonesia, pengembangan vaksin Merah Putih diharapkan bisa menambah ketersediaan vaksin COVID-19. Dia berharap vaksin dari perusahaan di dalam negeri ini bisa diproduksi secara massal pada pertengahan tahun depan.
"Pengembangan vaksin corona Merah Putih diharapkan masuk dalam fase ketiga dan pertengahan atau kuartal III di 2021. Ini berbagai vaksin jenis imunisasi berbeda. Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac dua kali, Cinovam satu kali. Tentu berbeda metode dan harga," tambahnya.
ADVERTISEMENT