Ternyata Ada 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah yang Dialihkan ke Kualanamu

18 Maret 2024 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Airbus 330-900NEO milik Lion Air. Foto: Dok. J.B ACCARIEZ/master film
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Airbus 330-900NEO milik Lion Air. Foto: Dok. J.B ACCARIEZ/master film
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah yang dialihkan mendarat ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Senin (11/3), ternyata ada tiga unit. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ada laporan pesawat Lion Air tujuan Surabaya-Jeddah yang berputar-putar di langit Binjai, Sumatera Utara, selama berjam-jam. Kejadian ini viral di media sosial.
"Sebetulnya ada tiga pesawat yang mengalihkan pendaratan ke Kualanamu awal pekan ini, tapi yang ada penumpangnya cuma satu pesawat," ucap kata Sokhib dikutip dari Antara, Senin (18/3).
Ketiga pesawat itu masing-masing adalah jenis Airbus A330 yang merupakan pesawat komersial bermesin ganda dengan kapasitas besar dan berbadan lebar milik maskapai Lion Air.
Dua pesawat di antaranya hendak menjemput jemaah usai melaksanakan ibadah umrah di Jeddah, sementara satu lainnya membawa ratusan jemaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah.
Layanan Umrah Pesawat Lion Air Surabaya - Jeddah. Foto: Lion Air
"Mereka mendarat di Bandara Internasional Kualanamu pada Senin (11/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB, saya lupa tepatnya. Tapi terbang kembali pukul 23.27 WIB," jelas Sokhib.
ADVERTISEMENT

Penyebab Pesawat Berputar-putar

Dia mengatakan ketiga pesawat itu sempat mengisi avtur di Kualanamu, karena bahan bakar berkurang akibat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Medan.
"Ya, dilakukan Lion Air sesuai prosedur. Yang viral terbang memutar lama di atas Medan, karena bahan bakarnya dirancang penuh dari Juanda menuju ke Jeddah," tegasnya.
Ia menjelaskan, untuk mendaratkan pesawat ada berat maksimum pendaratan di suatu bandara sehingga jumlah avturnya harus dikurangi.
"Karena masih di atas berat maksimum, maka pesawat melakukan pengurangan bahan bakar dengan cara holding, sehingga berat maksimum tercapai," tutur dia.
Ia juga menjelaskan jika suatu pesawat mendarat melebihi berat maksimum, maka akan berdampak terganggunya keselamatan suatu penerbangan.
"Yang biasa disebut namanya 'hard landing', bisa mungkin rodanya patah dan lain-lain. Maka caranya adalah holding itu," kata Sokhib.
ADVERTISEMENT

Tanggapan Lion Air

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menyebut pesawat Lion Air JT-106 yang membawa jemaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu.
"Hal ini dilakukan karena perubahan waktu pemberitahuan resmi dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udaranya," katanya.
Pihaknya menjelaskan pengalihan pendaratan ke bandara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Jadi pengalihan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu ini bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," tegas Danang.
Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala. Foto: Nurul/kumparan