Terobosan GOTO Menuju Target Profit Lewat GoPayLater Cicil

24 Agustus 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
Sejak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melantai di bursa, perusahaan terus berinovasi dalam mencari sumber pendapatan baru demi lebih cepat mengejar profit. Tujuan utamanya untuk meyakinkan pasar dan investor bahwa perusahaan tetap berada di jalan menuju keuntungan.
Dalam upayanya meyakinkan investor, perusahaan digital dengan ekosistem terbesar dan terintegrasi ini menggunakan empat strategi. Pertama, konsolidasi bisnis dan integrasi ekosistem. Kedua, ekspansi ke bisnis finansial.
Ketiga, menciptakan sumber pendapatan baru di luar bisnis inti mereka selama ini, antara lain pembiayaan konsumen dan mitra Terakhir, mengoptimalkan pendapatan dari sinergi mendalam antara layanan Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.
Sejumlah analis pun memuji empat strategi ini sebagai langkah GOTO menciptakan sumber pendapatan baru. “GOTO tidak mungkin hanya mengandalkan komisi dari platform untuk membawa perusahaan mencapai keuntungan lebih cepat. Pendapatan berbasis komisi bisa diestimasi oleh siapa pun dan itu ada titik optimumnya,” kata analis MNC Sekuritas, Tirta Widi Gilang Citradi.
“Sebagai perusahaan teknologi nasional, dengan ekosistem terbesar dan terintegrasi, GOTO tahu betul bagaimana memainkan perannya. GOTO sangat paham bahwa sebagai market leader dia harus terus berinovasi. Tidak hanya menciptakan yang belum ada, juga mengembangkan apa yang sudah dikuasai untuk menjaga market share-nya,” tambah Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus.
Saat ini yang paling terlihat adalah agresivitas GOTO di lini bisnis finansial. Dalam sebulan terakhir, GOTO telah melakukan dua langkah zig-zag secara meyakinkan. Pertama, mengintegrasikan aplikasi GoBiz dan Jago dalam bentuk kerja sama Jago Merchant. Kedua, menyediakan fasilitas Beli Sekarang Bayar Nanti (buy now pay later/BNPL) di aplikasi Tokopedia dalam bentuk GoPayLater Cicil.
GoBiz merupakan aplikasi merchant untuk mengelola bisnis para mitra usaha Gojek dan GoTo Financial. GoBiz selama ini memudahkan para mitra mengelola order, transaksi, manajemen usaha hingga mengatur keuangan. Sementara aplikasi Bank Jago telah terintegrasi dan tertanam dalam aplikasi Gopay dan Gojek sejak tahun lalu.
Setelah Gopay dan Gojek, kini aplikasi Jago juga telah terintegrasi dengan aplikasi GoBiz. Kolaborasi ini bertujuan sebagai pintu masuk untuk membiayai ekosistem GoFood.
Ilustrasi aplikasi uang digital Gopay. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara itu, melalui GoPayLater Cicil di Tokopedia, GOTO memberikan opsi pembayaran angsuran mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Untuk itu, GOTO perlu menjalin kerja sama dengan institusi finansial sebagai pihak sumber dana, seperti Bank Jago sebagai mitra strategis. Dari sini, GOTO memperoleh bagi hasil dari pendapatan bunga.
Direktur Ekuator Swarna Investama, Yohanis Hans Kwee, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memiliki potensi yang besar.
“Sangat menjanjikan, karena GOTO memiliki ekosistem paling lengkap, terintegrasi dan memiliki basis pelanggan loyal dalam jumlah besar. Faktor lainnya adalah posisi Bank Jago sebagai mitra strategis, yang bisa diandalkan untuk menopang kebutuhan pendanaan,” katanya.
Hans juga menambahkan, selain potensinya menjanjikan, inovasi GoPayLater Cicil ini juga dapat memberikan dampak lain yang signifikan. Antara lain, mendongkrak volume transaksi, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan mengurangi praktik bakar uang.
“Pelanggan kerap kali melihat promo sebelum memutuskan belanja. Di sisi lain mereka butuh pembayaran yang bisa dicicil. Jadi kalau GOTO hanya jualan dengan mengandalkan promo, maka akan banyak uang yang kebakar. Kehadiran GoPayLater Cicil ini sangat positif. Selain bisa mengurangi promo (bakar duit), juga menciptakan ketergantungan di sisi konsumen,” sambungnya.
Menurut Maximilianus, fasilitas GoPayLater Cicil juga bisa menjadi alternatif bagi pelanggan yang tidak mau memiliki kartu kredit tapi ingin beli barang dengan cara mengangsur. Ia mengungkapkan, cara ini lebih mudah dan praktis.
“Program seperti ini dapat mendorong daya beli, meningkatkan transaksi di platform dan menjaga tingkat konsumsi masyarakat, khususnya dari user GOTO dan ini menjadi salah satu paling penting,” katanya.
“Lantas, apakah hal tersebut akan berdampak langsung ke profitabilitas? Memang tidak serta merta. Tapi, cepat atau lambat, dengan kehadiran ekosistem yang lengkap, ditambah memberikan user experience yang bikin pelanggan makin setia dan meningkatkan ketergantungan user terhadap aplikasi, akan berdampak positif untuk kinerja keuangan GOTO,” sambung Maximilianus.
Selain itu, nilai tambah lain dari produk GoPayLater Cicil adalah kemampuan GOTO memitigasi risiko potensi kredit bermasalah dengan mengoptimalkan teknologi. Jika berhasil mengkombinasikan artificial intelligence (AI) dan pemanfaatan big data, GOTO bisa melakukan credit scoring secara efektif sehingga pembiayaan yang disalurkan punya kualitas bagus.