Tersisih dari Smartwatch, Jam Tangan Analog Dianggap Ketinggalan Zaman

12 Agustus 2019 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jam tangan Daniel Wellington. Foto: Dok. Daniel Wellington
zoom-in-whitePerbesar
Jam tangan Daniel Wellington. Foto: Dok. Daniel Wellington
ADVERTISEMENT
Jam tangan analog mulai ditinggalkan. Keberadaannya diganggu oleh jam tangan pintar atau smartwatch.
ADVERTISEMENT
Para pedagang jam tangan analog di Pasar Senen, Jakarta Pusat, merasakan betul adanya penurunan penjualan. Mereka menganggap jam tangan analog sudah ketinggalan zaman. Peran jam tangan dianggap sudah berubah, tidak lagi hanya penunjuk waktu tetapi juga sebagai alat komunikasi.
"Kalau jam itu musim-musiman. Kalau sekarang jam HP kan lagi booming. Mereka bisa WA-an, video call gitu," ungkap seorang pedagang bernama Asep saat ditemui di Lapaknya, Blok III-Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/8).
Asep pun bilang jam analog sudah dianggap kurang modern bagi anak-anak. Sehingga keberadaannya sudah mulai ditinggalkan.
"Jadi orang belinya itu aja (smartwatch). Agak tersendat (penjualan) juga karena adanya itu," sebutnya.
Ilustrasi jam tangan. Foto: Pixabay
Selain Asep, pedagang jam tangan analog lainnya, Yudi, menyebutkan tren smartwatch dianggap sebagai hal baru bagi anak-anak ketimbang jam analog.
ADVERTISEMENT
"Imoo (salah satu jenis smartwatch). 50 persen orang nyari Imoo. Biasa anak kecil (suka mengikuti tren)," lanjutnya.
Yudi menambahkan permintaan smartwatch juga didukung dengan semakin mudahnya anak-anak menjangkau produk tersebut. Ia menyebut beberapa e-commerce telah menyediakan smartwatch dengan harga lebih terjangkau.
Untuk harga smartwatch, yang paling murah hanya Rp 100 ribu per pieces (pcs). Sedangkan produk asli dengan spesifikasi tinggi bisa mencapai jutaan rupiah.
"Ada yang beli lewat Tokopedia, Shopee, Bukalapak. Kan mereka cari lewat online gitu," ucapnya.