Tertarik Go Public, Softex dan Gramedia Ikut IPO Masterclass di BEI

23 Juli 2019 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan perdagangan BEI oleh PT Ernst dan Young Indonesia dalam rangka IPO Masterclass  di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (23/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan perdagangan BEI oleh PT Ernst dan Young Indonesia dalam rangka IPO Masterclass di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (23/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Ernst & Young (EY) Indonesia menyelenggarakan acara Initial Public Offering (IPO) Masterclass di Bursa Efek Indonesia (BEI). Acara ini akan berlangsung selama dua hari, mulai 22 Juli hingga 23 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Tujuan EY Indonesia mengadakan acara ini yaitu untuk mendukung pasar modal Indonesia terutama menambah jumlah emiten. IPO Masterclass kali ini dihadiri 30 peserta dari 15 perusahaan.
"Hari ini ada 30 perserta dari 15 perusahaan, jadi harapan kami dari Masterclass yang dua kali sebelumnya, akan ada perusahaan yang melantai di bursa," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada media.
Selain itu, Nyoman menyebutkan, perusahaan yang mengikuti kelas Masterclass merupakan perusahaan yang berminat untuk melakukan IPO di bursa. Adapun beberapa peserta yang cukup populer yaitu PT Softex Indonesia dan Gramedia Publisher.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
"Tadi ada Softex, ada timnya Softex. Ada dari Gramedia juga, Gramedia Publishernya," tuturnya.
Nyoman berharap, dengan kerja sama yang telah dilakukan bersama EY Indonesia mampu terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk melantai di BEI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Partner Transaction Advisory Services Sahala Situmorang menambahkan, gelaran acara ini bukan sekadar event formalitas saja. Namun ia berharap akan ada perusahaan yang IPO dalam jangka waktu ke depannya.
"IPO itu adalah journey jadi yang mau kita ceritakan bukan IPO saja. Tapi bagaimana mereka agar sebelum IPO dan sesudah IPO bisa baik," tutupnya.