Terungkap Ada Impor Ilegal Rutin dari China yang Nilainya Ratusan Juta Dolar AS

26 April 2024 7:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi made in China. Foto: Maxx-Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi made in China. Foto: Maxx-Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terdapat potensi impor ilegal Indonesia dari China yang jumlahnya mencapai ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS). Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Akhmad Akbar Susamto, mengatakan potensi impor ilegal terjadi setiap kuartal sepanjang tahun 2022 sampai 2023.
ADVERTISEMENT
"Ini fenomena berkelanjutan dan ini masih terjadi, bahwa masih ada impor ilegal oleh China ke Indonesia," kata Akbar saat webinar yang digelar CORE, Kamis (25/4).
Pada kuartal I 2022 nilai impor mencapai USD 498,8 juta, melesat menjadi USD 1,41 miliar pada kuartal II 2022. Kemudian angkanya melandai menjadi USD 1,26 miliar di kuartal III 2022, dan mengecil lagi menjadi USD 415,7 juta di akhir tahun, atau kuartal IV 2022.
"Bagaimana bisa tahu ada impor ilegal sederhana saja, ternyata data pencatatan ekspor China ke Indonesia lebih besar dari data pencatatan pemerintah kita berapa jumlah impor kita dari China,” jelas Akbar.
“Kalau ada selisihnya berarti ada yang ilegal. Karena China merasa sudah ekspor ke Indonesia tapi Indonesia kok enggak dibaca, berarti ini ilegal,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Memasuki 2023, angka impor ilegal dari China ke Indonesia memang tidak pernah tembus USD 1 miliar seperti yang terjadi di tahun 2022.
Tercatat angkanya pada kuartal I mencapai USD 962,9 juta, turun jadi USD 615,5 juta di kuartal II, turun lagi jadi USD 481,5 juta di kuartal III, dan menjadi USD 422,1 juta di kuartal IV 2023.
Menurut Akbar, praktik impor ilegal ini membuat susut kinerja neraca perdagangan Indonesia sehingga membuat angka ekspor Indonesia mengecil.
"Impor ilegal ini juga menekan data ekspor impor kita, sehingga konsekuensinya ekspor kita menipis," urainya.