Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Terungkap Harga Pertalite Seharusnya Rp 11.700/Liter, Solar Subsidi Rp 11.950
6 Januari 2025 15:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, jika berdasarkan harga pasar BBM Pertalite seharusnya dibanderol Rp 11.700 per liter dan harga Solar Subsidi Rp 11.950 per liter.
"Solar seharusnya Rp 11.950 per liter, namun yang dibayar masyarakat hanya Rp 6.800 per liter. Selisih Rp 5.150 per liter ini ditanggung oleh APBN," ujar Suahasil dalam konferensi pers, Jumat (5/1).
"Pertalite itu harga seharusnya Rp 11.700, harga yang dibayar masyarakat Rp 10.000, sehingga Rp 11.700 dan harga yang dibayar masyarakat Rp 10.000, yang ditanggung APBN adalah Rp 1.700 per liter," kata dia.
Suahasil mengatakan alokasi subsidi untuk Pertalite di 2024 mencapai Rp 56,1 triliun. Subsidi Pertalite dirasakan oleh sekitar 157 juta kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut. Sementara Solar total subsidi yang disalurkan Rp 89,7 triliun untuk 4 juta kendaraan.
ADVERTISEMENT
Hal serupa terjadi pada LPG 3 kg, harga asli satu tabung mencapai Rp 42.750. Namun, harga di masyarakat hanya Rp 12.750 berkat subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung.
"Subsidi LPG 3 kilogram ini sangat besar. Harga sesungguhnya satu tabung LPG 3 kilogram itu adalah Rp 42.750 per tabung, namun harga di masyarakat adalah Rp 12.750 ribu per tabung sehingga subsidi per tabung mencapai Rp 30.000 atau 70 persen dari satu tabung itu disubsidi oleh APBN," ujarnya.
Alokasi subsidi untuk LPG 3 kg mencapai Rp 80,2 triliun pada 2024. Subsidi ini dinikmati oleh sekitar 40,3 juta pelanggan yang mayoritas berasal dari rumah tangga dan pelaku UMKM.
Sementara itu, listrik untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA juga mendapatkan subsidi yang menjangkau 40 juta pelanggan. "Total subsidi listrik di 2024 adalah Rp 156,4 triliun. Ini adalah selisih harga yang ditanggung oleh APBN," ungkap Suahasil.
ADVERTISEMENT
Untuk sektor pertanian, subsidi pupuk seperti urea dan NPK juga dialokasikan dengan total Rp 47,7 triliun. Subsidi ini menjangkau 7,3 juta ton pupuk.