Terungkap Jejak Digital Pertemuan Pertama Jokowi dan Sri Mulyani 22 Tahun Lalu

Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuanga Si Mulyani berbincang sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya pernah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani 22 tahun silam. Foto-foto terkait momentum pertemuan Jokowi dan menterinya itu viral lewat unggahan akun facebook dua bersaudara Bambang Haryanto dan Mayor Haristanto.

Dalam unggahan tersebut, Bambang Haryanto menulis bahwa pertemuan keduanya terjadi di Solo pada tanggal 14 Agustus 1998. Mereka dipertemukan dalam acara seminar ekonomi yang diadakan oleh Forum Bisnis Surakarta.

"Di Solo, 14 Agustus 1998, mungkin menjadi momen pertama kali Jokowi mengenal Sri Mulyani Indrawati. Mayor Haristanto, adik saya, dan saya, rasanya bisa sedikit berbangga karena mampu mempertemukan keduanya," tulis Bambang dalam unggahan yang dibagikan pada Selasa (17/7).

Joko Widodo (kanan) saat mengikuti seminar ekonomi bersama Sri Mulyani (kiri) dan Jaya Suprana (kedua dari kiri) pada 14 Agustus 1998. Foto: Facebook/Mayor Haristanto

Dalam acara seminar itu, Sri Mulyani yang masih menjadi dosen Universitas Indonesia, diundang sebagai salah satu pembicara. Sementara Jokowi yang kala itu masih berprofesi sebagai pengusaha kayu, merupakan salah satu penyandang dana kegiatan.

Selain itu, tampak juga pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana, hadir dalam acara sebagai moderator.

Joko Widodo (kanan) saat mengikuti seminar ekonomi bersama Sri Mulyani (kiri) dan Jaya Suprana (tengah) pada 14 Agustus 1998. Foto: Facebook/Mayor Haristanto

Dalam 13 foto yang dibagikan itu, tampak Jokowi duduk berhadapan dengan Sri Mulyani. Potret tersebut juga memperlihatkan momentum Jokowi memberikan sambutan dalam acara.

Bambang juga bercerita dalam statusnya itu perihal ramalan Jaya Suprana bahwa Sri Mulyani bakal menjadi presiden Indonesia. Bambang bahkan kemudian membuat Partai SRI untuk mendukung Sri Mulyani.

"Sayang SRI terganjal syarat keikutsertaan dalam pemilu. Yang kemudian jadi presiden di Pilpres 2014 dan kembali di tahun 2019 justru pengusaha kayu Solo yang berpidato membuka seminar itu," jelasnya dalam postingan yang dibagikan 776 kali itu.