Terungkap, Salim Group Rogoh Rp 15,74 T untuk Caplok 35% Saham Tol Trans Jawa

3 Juli 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthony Salim, pemilik kelompok usaha Grup Salim. Foto: CAR
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Salim, pemilik kelompok usaha Grup Salim. Foto: CAR
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melepas 35 persen saham tol trans jawa, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), kepada entitas Salim Group, konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd.
ADVERTISEMENT
MPTC merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan taipan, Anthoni Salim. Perusahaan itu juga merupakan pengendali atau pemegang saham mayoritas (95,52 persen) PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Adapun konsorsium MPTC-GIC ini terdiri atas PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte. Ltd. (Warrington), dan PT Marga Utama Nusantara.
Berdasarkan keterbukaan informasi First Pacific Company Ltd yang merupakan induk usaha dari MPTC, terungkap nilai divestasi Tol Trans Jawa tersebut sebesar Rp 15,74 triliun.
Mengutip dari laman resmi First Pacific, Rabu (3/7), setidaknya ada tiga poin kesepakatan dengan Jasa Marga soal divestasi ini.
Pertama, konsorsium yang terdiri dari PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte. Ltd. (Warrington), dan PT Marga Utama Nusantara setuju membeli 6.200.042.303 saham atau sekitar 28,5 dari total saham PT JTT. Nilai dari transaksi itu setara USD 782 juta atau sekitar Rp 12,82 triliun.
Foto udara kendaraan melintas di Tol Cikopo-Palimanan KM 182 arah Jakarta saat pemberlakuan sistem satu arah atau one way di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kedua, konsorsium juga setuju membeli 205.459.492 lembar atau sekitar 0,9 persen saham Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Marga Sejahtera. Transaksi ini diperkirakan senilai USD 25,9 juta atau sekitar Rp 425 miliar.
ADVERTISEMENT
Ketiga, konsorsium juga menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (PPSB), yang nantinya JTT akan menerbitkan sebanyak 1,2 miliar lembar saham dalam simpanan (portepel) kepada MPTIS dengan nilai USD 152,5 juta atau setara Rp 2,5 triliun.
Jika ditotal, entitas Salim Group itu setidaknya merogoh sekitar USD 960,4 juta atau sekitar Rp 15,74 triliun untuk menggenggam 35 persen saham JTT.
Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, mengatakan, setelah dilaksanakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) saham dan PPSB, Jasa Marga akan memiliki saham di JTT sebesar 65 persen dan calon mitra strategis sebesar 35 persen (Salim Group).
Foto udara kendaraan melintas di Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
“Dan perseroan tetap menjadi pengendali tunggal dari PT JTT dan laporan keuangan PT JTT tetap dikonsolidasikan kepada laporan keuangan perseroan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Penyelesaian atas penjualan saham-saham perseroan tersebut di PT JTT kepada calon mitra strategis akan dilaksanakan kemudian dan bergantung kepada pemenuhan seluruh syarat-syarat dan kondisi dalam PPJB saham dimaksud dan dituangkan dalam suatu akta pengalihan saham.
Penerbitan saham-saham baru dalam simpanan (portepel) di PT JTT kepada MPTIS akan dilaksanakan kemudian dan bergantung pemenuhan seluruh syarat-syarat dan kondisi dalam PPSB dimaksud dan dituangkan dalam suatu akta peningkatan modal PT JTT.
Sementara itu, Corporate Secretary Nusantara Infrastructure, Dahlia Evawani mengatakan, para investor akan menjadi pemilik saham sebesar 35 persen atau setara 7.614.087.039 saham dalam JTT setelah diselesaikannya seluruh persyaratan dan kondisi.