Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Terus Digaungkan Prabowo, Bagaimana Nasib Hilirisasi Nikel saat Harganya Turun?
15 Januari 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, selalu menggaungkan untuk melanjutkan program hilirisasi nikel yang dicetuskan Presiden Jokowi. Menteri Pertahanan tersebut percaya hilirisasi nikel bisa jadi solusi atas persoalan ekonomi yang dihadapi Indonesia. Hilirisasi nikel juga dia percaya sebagai lokomotif pendorong menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Prabowo menyebut hilirisasi nikel bisa jadi 'mesin uang' yang bisa mengisi pendapatan negara untuk bisa digunakan mendanai program andalannya, makan siang dan susu gratis yang dananya mencapai triliunan rupiah.
Di lain sisi, harga nikel terus merosot. Mengutip Tradingeconomics, harga nikel berjangka secara tahunan turun 39,50 persen per ton dan saat ini dibanderol USD 16.092,50 per ton. Sementara dibandingkan bulan lalu, harga nikel tercatat turun 0,93 persen dan 0,53 persen secara harian. Harga nikel saat ini bahkan mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir.
Lantas, bagaimana nasib hilirisasi nikel di tengah penurunan harga tersebut?
Investasi Terancam Rugi Kala Nikel Murah Tak Terserap Industri
Fastmarket melaporkan perusahaan-perusahaan asal China yang investasi hilirisasi nikel di Indonesia terancam rugi di tengah tren harga nikel yang terjun bebas. Sebagian besar proyek berskala besar di Indonesia memiliki lebih dari 25 persen kepemilikan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
“Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah membuat taruhan besar di Indonesia, dan kini margin keuntungan mereka menghadapi ancaman yang semakin besar,” kata seorang pedagang nikel veteran, dikutip dari fastmarket pada Senin (15/1).
Sementara, Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia Bob S. Effendi mengatakan Indonesia menjadi biang kerok melubernya stok nikel di dunia. Bahkan, antisipasi pemerintah terkait kelebihan cadangan dengan penyerapan oleh industri kendaraan listrik dinilai gagal.
“Dorongan besar dari Indonesia telah menyebabkan kelebihan pasokan nikel dan mendorong kenaikan harga down. Tampaknya pasar EV besar yang diantisipasi tidak pernah terwujud,” tulis Bob dikutip pada Senin (15/1).
Tradingeconomics mencatat, harga nikel yang saat ini mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir disebabkan karena kuatnya pasokan dari produsen global nikel, yakni Indonesia, Filipina, dan China. Menurut perkiraan terbaru dari International Nickel Study Group, pasokan logam tersebut melampaui permintaan sebesar 223.000 metrik ton pada tahun 2023, dan kesenjangan tersebut diperkirakan akan melebar menjadi 239.000 metrik ton pada tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kesenjangan pasokan dan permintaan itu disebabkan oleh melemahnya penggunaan akibat perlambatan ekonomi global, dan secara khusus karena pemulihan yang rapuh di China.
Jokowi Komitmen Lanjutkan Hilirisasi
Presiden Jokowi menegaskan Indonesia akan terus melanjutkan hilirisasi. Dia tidak mau Indonesia terus mengulang kebiasaan lama, mencangkul kekayaan alam dan menjualnya mentah ke luar negeri.
Jokowi mengungkapkan ada tiga sumber daya alam yang selalu dicangkul dan dijual secara mentah-mentah antara lain batu bara, nikel, dan bauksit. Maka dengan hilirisasi, Indonesia bisa punya nilai tambah.
"Kita tahu sumber daya alam kita memang melimpah, tapi tidak cukup untuk jadi negara maju. Justru kita sering lupa, karena kayak batu bara aja kita langsung cangkul saja dijual, laku keras," kata Jokowi di Acara Konvensi dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia, Senin (15/1).
ADVERTISEMENT
"Nikel sebelumnya juga sama, dicangkul saja, ekspor, semua negara terima tanpa nilai tambah. Lalu bauksit cangkul saja, ekspor, juga semua negara mau mengambilnya tapi kita tidak memiliki nilai tambah," tambahnya.
Tapi untuk menyulap hasil tambang mentah mejadi bernilai tambah Indonesia butuh sumber daya manusia bertalenta, serta teknologi yang mumpuni.
"Urusan sumber daya alam yang kaya saja tidak cukup untuk membuat kita jadi negara maju. Paling penting kita butuh sumber daya manusia berkualitas, kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi berkualitas," tutur Jokowi.
Prabowo Anggap Hilirisasi Bikin RI Maksimal Kelola Kekayaan
Prabowo percaya hilirisasi bisa menjadi solusi agar potensi kekayaan negara dapat dikembangkan secara maksimal. Menurutnya, dengan hilirisasi juga bisa mencegah kekayaan negara keluar dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Strategi yang paling kunci adalah hilirisasi adalah hal yang mutlak. Kadang kadang dengan kebijakan dapat mengubah suatu bangsa, dengan hilirisasi kita bisa menghentikan mengalir keluarnya kekayaan negara,” kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023)..
Prabowo menilai, potensi kekayaan negara yang dimiliki Indonesia, dari mulai cadangan nikel sebagai terbesar di dunia, lalu cadangan timah sebagai terbesar kedua di dunia, bauksit, hingga potensi produksi budidaya laut sebesar 5 juta ton per tahun.
“Potensi kekayaan kita potensi kekayaan kita luar biasa kita punya cadangan nikel terbesar di dunia, cadangan timah terbesar kedua di dunia, cadangan bauksit terbesar keenam di dunia, cadang tembaga ketujuh di dunia, potensi energi terbarukan 437 Gigawatt, potensi produksi ikan tangkap lestari tiap tahun 12 juta ton, potensi produksi budidaya laut 5 juta ton per tahun,” tutur dia.
ADVERTISEMENT