Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Tesla Jadi Perusahaan Otomotif yang Paling Efisien dan Terlaris, Kok Bisa?
15 Agustus 2022 6:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Mobil listrik yang diproduksi oleh Elon Musk, Tesla, dinobatkan sebagai perusahaan otomotif yang paling efisien dan juga terlaris. Hal ini lantaran, Tesla disebut tidak pernah belanja iklan dan memiliki biaya Research and Development (R&D) yang paling loyal di antara perusahaan sejenis lainnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari stockapps.com, perusahaan otomotif Tesla menjadi yang paling efisien dari sisi belanja iklan. Perusahaan disebut-sebut belanja iklannya sebesar USD 0.
Meski demikian, Tesla merupakan merek mobil paling laris di kelasnya yakni di segmen mobil listrik (electric vehicle/EV). Data insideevs.com mengungkapkan, pada kuartal I 2022 Tesla terjual sebanyak 310.411 unit.
Jumlah itu melampaui SAIC hasil kolaborasi SAIC-GM-Wuling yang sebanyak 154.623 unit, BYD 144.203 unit, Volkswagen Group 98.455 unit, dan Hyundai Motor Group dengan 81.744 unit.
Moncernya penjualan Tesla di segmen mobil listrik, didukung oleh belanja R&D yang disebut paling royal. Untuk setiap unitnya, rata-rata biaya R&D menghabiskan sebesar USD 2.984 atau setara Rp 43,8 juta.
"Karena Tesla tidak beriklan dalam pengertian tradisional, ia dapat menggunakan uangnya untuk fokus pada peningkatan kendaraan dan perencanaannya ke depan," tulis insideevs.com, dikutip Minggu (14/8).
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Tesla, Elon Musk, memang menggunakan twitter saban hari untuk menarik perhatian orang, lewat cuitannya. Hal itu menjadi iklan gratis bagi Tesla, sehingga menjadikannya sebagai merek mobil listrik paling populer di benak masyarakat. Tapi strategi beriklan itu bisa dibilang tanpa biaya.
Sementara, biaya iklan termahal untuk setiap unit mobil terjual dicatatkan oleh merek Chrysler. Produsen mobil-mobil sport dan mewah berbasis di Michigan, AS, itu mengeluarkan biaya iklan rata-rata USD 664 atau hampir Rp 10 juta, untuk setiap unit yang terjual.
Bahkan belanja iklan per unit Chrysler jauh lebih mahal dibandingkan Ford (USD 468 = Rp 6,9 juta), Toyota (USD 454 = Rp 6,7 juta), dan General Motors atau GM (USD 394 = Rp 5,8 juta).
ADVERTISEMENT
Sementara biaya riset dan pengembangan (R&D) untuk setiap unit Chrysler yang terjual, sebesar USD 784 atau setara Rp 11,5 juta. Angka itu jadi yang terendah dibandingkan Ford (USD 1.186 = Rp 17,4 juta), Toyota (USD 1.063 = Rp 15,6 juta), dan GM (USD 878 = Rp 12,9 juta).