Tesla Sodorkan Proposal ke Luhut, Mau Kembangkan 'Power Bank' Berkapasitas Jumbo

5 Februari 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai Tesla di Australia. Foto: Tesla/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Baterai Tesla di Australia. Foto: Tesla/Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mendorong Tesla berinvestasi untuk bangun Energy Storage System (ESS). Tesla pun telah menawarkan proposal kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengenai investasi pembangunan pabrik baterai listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dengan Tesla ada dua. (Salah satunya) ESS ya energy storage system ESS. Kayak baterai, power bank tapi ini besar-besar bisa puluhan megawatt. Bahkan sampai 100 megawatt,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
Septian menjelaskan investasi ESS ini akan menguntungkan bagi Indonesia. Sebab biaya operasional lebih rendah dibanding pembangkit listrik. Selain itu, ESS dinilai lebih efisien dalam maintenance saat adanya tingginya permintaan dari konsumen.
“ESS bisa gantikan pembangkit yang digunakan ketika electricity demand melebihi penggunaan rata-rata,” imbuhnya.
Ilustrasi mobil listrik murah Tesla seharga 25.000 dolar AS atau Rp 300 jutaan. Foto: dok. Electrek
Septian mengungkapkan ketertarikan Tesla membangun ESS di Indonesia lantaran potensi yang menjanjikan dengan bahan baku yang mudah dijangkau, ESS pun telah dijalankan di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
“Potensi EBT mereka bisa dikombinasikan teknologi ESS di Indonesia,” tuturnya.
Septian belum bisa menjelaskan detail rencana pertemuan nantinya. Namun ia menekankan, bahwa pemerintah tidak akan melakukan kerja sama dengan investor yang tidak membangun pabrik di tanah air.
“Jadi kalau mereka hanya mau mengambil bahan baku kita enggak terlalu, enggak atraktif,” tegasnya.