Teten: Banyak Program UMKM Pemerintah Tak Tepat Sasaran

3 September 2024 20:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Rakornas Pemanfaatan data KUMKM di Bali, Selasa (3/9/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Rakornas Pemanfaatan data KUMKM di Bali, Selasa (3/9/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut banyak program UMKM yang dicanangkan pemerintah pusat dan daerah tidak tepat sasaran. Hal ini karena kebijakan diputuskan tak berbasis data.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini banyak program kegiatan dari pusat ataupun daerah enggak tepat sasaran karena tidak menggunakan data, tidak berbasis data, " katanya dalam Rakornas Pemanfaatan data KUMKM di Bali, Selasa (3/9).
Salah satu program yang tidak tepat sasaran adalah program pelatihan, terutama di tingkat ekonomi rumah tangga. Menurutnya, program pelatihan ini lebih bermanfaat jika diganti seperti cara mendapatkan bahan baku murah, pembiayaan atau peminjam mudah, dan meningkatkan skala UMKM.
"Ini enggak usah terlalu banyak pelatihan-pelatihan, yang diperlukan sebenarnya jasa konsultasi, mereka mau ada keperluan peminjaman pembiayaan, mereka dibantu karena mereka enggak ada perencanaan, "katanya.
Menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu faktor UMKM Indonesia sulit naik kelas. Faktor lainnya adalah usaha sejenis, tidak memiliki inovasi teknologi, pembiayaan hanya untuk modal kerja bukan untuk investasi.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi UMKM. Foto: Kemenkop dan UKM
Terbaru, berdasarkan hasil survei pada Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (SIDT-KUMKM), jumlah UMKM di Indonesia per tahun 2024 mencapai 13,4 juta UMKM.
Dengan rincian Pulau Jawa sekitar 6,19 juta UMKM, Pulau Sumatera sekitar 3,6 juta. Kemudian, Kalimantan 701 ribu UMKM, Sulawesi 1,56 juta, Maluku dan Papua 206 ribu UMKM.
Sedangkan, menurut lapangan usahan, sekitar 18,79 persen usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 18,79, kemudian industri pengolahan sebesar 16,08 persen, dan 11,59 persen merupakan lapangan usaha lainnya.
Berkaca pada data terbaru ini, Teten mendorong pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota melakukan update secara riil kondisi UMKM dan mencanangkan program yang tepat sasaran.
Teten berencana dalam waktu dekat pemerintah akan mendorong pemerintah menerbitkan pelaku usaha dengan jenis usaha yang baru mendongkrak lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan basis data yang lebih lengkap kita bisa membangun industri berbasis UMKM terutama yang bisa mengolah sumber daya yang kita miliki misalnya di sektor perkebunan, pertanian, atau perikanan untuk memproduksi produk setengah jadi atau barang jadi yang bisa masuk pasar global," kata Menteri Teten.