Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Teten Masduki Akan Wariskan Program Hilirisasi Kratom untuk Prabowo
17 September 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan akan mewariskan program hilirisasi kratom kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Teten memandang pengolahan kratom akan membuat produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di RI menjadi lebih variatif. Selain itu, hal ini juga bagian dari upaya pemanfaatan sumber daya alam di Tanah Air.
“Iya haruslah (diwariskan ke pemerintahan selanjutnya) karena kita kan ingin UMKM tuh jangan itu-itu aja produknya, kita ingin mengolah sumber daya alam kita, hasil perkebunan, hasil pertanian, atau komoditas laut, itu (caranya) kita hilirisasi,” kata Teten usai acara Sharing Session Akselerasi Startup go Global di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (17/9).
Dia melihat pemanfaatan kratom bisa dengan membangun rumah produksi bersama ataupun pabrik pengolahan kratom. Menurut Teten, pengadopsian teknologi untuk pengolahan kratom ini tidaklah mahal.
ADVERTISEMENT
Teten kemudian memproyeksikan pembuatan satu pabrik pengolahan kratom hanya menghabiskan modal Rp 10 miliar. Terlebih jika hanya hilirisasi sampai pada produk setengah jadi, menurut dia modal yang dikeluarkan pemerintah tidak akan terlalu banyak.
Selain itu, pemerintah juga menurut dia bisa mengandalkan skema kerja sama dengan menggandeng pihak swasta untuk program ini.
“Bisa begitu (kerja sama pemerintah dan swasta) Murah kok. Paling ini antara Rp 10 miliaran dan satu pabrik. Teknologinya gampang kok. Untuk ekstrak herbal itu paling Rp 3,5 miliar alatnya, kalau green powder hanya tepung, murah itu,” tutur Teten.
Nantinya, produk setengah jadi kratom dapat diolah menjadi produk jadi baik di industri farmasi ataupun industri makanan dan minuman.
Sementara selama ini Indonesia hanya mengekspor kratom mentah ke berbagai negara. Padahal, meskipun telah diolah, kratom masih dinilai memliki pasar yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
“(Kratom) punya potensi untuk diproduksi bukan hanya untuk industri makanan minuman FNB, tapi juga farmasi dan kesehatan. (Potensinya) gede banget. (Bisa ekspor ke) Eropa, Amerika,” terang Teten.
Dia bilang, selama ini baru Amerika dan India yang dapat melihat besarnya potensi kratom, tidak heran jika negara adidaya tersebut menjadi langganan ekspor kratom RI.
“Selama ini yang memanfaatkan itu India sama Amerika, nah kita jual bahan mentahnya. Sayang sekali kan kalau dijual hanya dalam bentuk bahan mentah,” tutup Teten.