The Fed Akan Terus Kerek Suku Bunga, Ekonomi AS Menuju Masa Menyakitkan!

27 Agustus 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bank sentral Amerika Serikat akan terus mengerek suku bunga acuan demi melawan inflasi. Per Juli 2022, inflasi AS tembus 8,5 persen secara tahunan, meskipun melambat dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 9,1 persen yang merupakan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Suku bunga acuan The Fed akan terus naik ditegaskan Powell dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, AS, Jumat (26/8) waktu setempat. Dia menyebut keputusan ini menjadi era bagi ekonomi AS menuju masa menyakitkan karena akan berdampak pada banyak hal. Namun, inflasi harus tetap bisa ditekan ke 2 persen.
"Sementara tingkat suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi lebih lambat, dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah akan menurunkan inflasi. Hal itu juga akan membawa penderitaan bagi rumah tangga dan bisnis. Ini adalah biaya yang tidak menguntungkan untuk mengurangi inflasi. Tetapi kegagalan untuk memulihkan stabilitas harga akan lebih menyakitkan," kata Powell dikutip dari Reuters, Sabtu (27/8).
Ketika rasa sakit itu meningkat, kata Powell, orang seharusnya tidak mengharapkan The Fed untuk memutar kembali kebijakan moneternya dengan cepat sampai masalah inflasi diperbaiki.
ADVERTISEMENT
The Fed terakhir menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) pada Rabu (27/7) lalu.Dengan demikian suku bunga pinjaman overnight menjadi di kisaran 2,25 persen-2,5 persen, pergerakan pada Juni dan Juli 2022
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Ini merupakan kenaikan suku bunga The Fed dua kali berturut-turut sebagai upaya menekan inflasi yang tak terkendali tanpa menciptakan resesi.
Beberapa investor yakin The Fed akan goyah juga dan menurunkan suku bunga acuan jika pengangguran meningkat tajam. Namun, dalam pidatonya di Jackson Hotel, Powell dan pejabat The Fed lainnya mengisyaratkan sekalipun resesi menghantam ekonomi AS, mereka tidak akan mengalah jika inflasi tidak turun sesuai target.
Dalam pidatonya, Powell tidak memberikan indikasi berapa tinggi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga. Tapi dia menegaskan akan naik setinggi mungkin.
ADVERTISEMENT
"Catatan sejarah sangat memperingatkan terhadap kebijakan pelonggaran prematur. Kita harus terus melakukannya (menaikkan suku bunga) sampai pekerjaan selesai (inflasi turun). Sejarah menunjukkan bahwa biaya pekerjaan untuk menurunkan inflasi kemungkinan akan meningkat jika terus ditunda," ujarnya.