The Fed Bakal Ngerem Naikkan Suku Bunga, Wall Street Melesat

1 Desember 2022 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup menguat drastis pada perdagangan Rabu (30/11), setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan bank sentral akan mengurangi laju kenaikan suku bunga setelah Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (1/12), S&P 500 naik 3,09 persen untuk mengakhiri sesi di 4.079,97 poin. Nasdaq naik 4,41 persen menjadi 11.468,00 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 2,18 persen menjadi 34.589,24 poin.
S&P 500 menguat dari penurunan sebelumnya dan Nasdaq melonjak setelah rilis pernyataan Powell yang disiapkan untuk disampaikan di think tank Brookings Institution, Washington. Faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan S&P adalah spekulasi pengurangan kenaikan suku bunga The Fed, serta data yang menunjukkan inflasi sedikit mereda Desember 2022.
Powell juga memperingatkan bahwa perang melawan inflasi masih jauh dari selesai dan pertanyaan kunci masih belum terjawab, termasuk seberapa tinggi suku bunga pada akhirnya perlu dinaikkan dan untuk berapa lama. The Fed diproyeksi masih akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saham perusahaan teknologi juga mengalami kenaikan antara lain Nvidia (NVDA.O) menguat lebih dari 8 persen, Microsoft (MSFT.O) melonjak 6,2 persen dan Apple (AAPL.O) naik 4,9 persen
Saham Tesla Inc (TSLA.O) melonjak 7,7 persen setelah China Merchants Bank International mengatakan penjualan Tesla di China pada November didorong oleh pemotongan harga dan insentif yang ditawarkan pada Model 3 dan Model Y.
Tercatat volume bursa Amerika Serikat (AS) mencapai 15,0 miliar saham diperdagangkan, dari sebelumnya rata-rata 11,1 miliar saham telah diperdagangkan selama 20 sesi sebelumnya.