The Fed Diprediksi Pangkas Lagi Suku Bunga, Bakal Berimbas ke Kurs-Investasi

9 Oktober 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), diperkirakan masih akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan di November dan Desember mendatang, masing-masing sebesar 25 basis poin. Hal ini juga dinilai akan berimbas ke kurs hingga investasi.
ADVERTISEMENT
Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto. Analis Morgan Stanley menjelaskan bahwa keputusan tersebut didorong oleh kondisi ekonomi global yang masih rentan, terutama terkait dengan data pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS).
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin yang terjadi pada bulan September lebih besar dari perkiraan awal dan menandakan perubahan signifikan dalam kebijakan moneter AS.
"Dalam menghadapi ketidakpastian ini, pasar kripto global telah menunjukkan reaksi yang beragam. Investor, baik di pasar internasional maupun domestik, dihadapkan pada tantangan dalam mengambil keputusan investasi di tengah dinamika kebijakan moneter global. Penurunan suku bunga berpotensi meningkatkan minat terhadap aset berisiko, termasuk aset kripto, karena investor mencari peluang diversifikasi di tengah rendahnya imbal hasil dari aset tradisional," ujar Oscar dalam keterangannya, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Pengamat pasar juga mencatat bahwa kebijakan penurunan suku bunga The Fed dapat mempengaruhi nilai tukar dolar AS, yang pada gilirannya akan mempengaruhi harga aset kripto secara global. Perubahan nilai dolar AS, baik penguatan maupun pelemahan, akan berdampak pada sentimen investor terhadap mata uang digital. Bitcoin, yang kerap dipandang sebagai aset alternatif saat terjadi ketidakpastian ekonomi, kemungkinan besar akan mengalami pergerakan yang dipengaruhi oleh dinamika ini.
“Penurunan suku bunga oleh The Fed berpotensi memberikan dorongan positif bagi pasar aset kripto. Kondisi likuiditas yang lebih longgar biasanya mendorong investor untuk lebih tertarik pada aset berisiko, termasuk kripto. Namun, kami di Indodax selalu menganjurkan pengguna untuk mengedepankan manajemen risiko yang baik dalam setiap keputusan investasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Oscar juga menyatakan bahwa kebijakan moneter global, seperti keputusan The Fed, hanyalah salah satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor kripto. “Faktor fundamental dari aset kripto itu sendiri harus tetap menjadi pertimbangan utama dalam investasi jangka panjang, meskipun ada peluang yang terbuka dari perubahan kebijakan ekonomi global,” ungkapnya.
Oscar menuturkan, penting bagi investor untuk tidak hanya berfokus pada kebijakan moneter global, tetapi juga melihat tren adopsi teknologi blockchain dan inovasi di sektor kripto. “Teknologi blockchain terus berkembang pesat, menciptakan peluang baru yang dapat mengubah cara kita bertransaksi. Investor perlu memanfaatkan perkembangan ini dengan bijaksana dan mengikuti tren teknologi yang dapat mempengaruhi nilai aset kripto,” jelasnya.
Selain itu, Oscar juga mengingatkan bahwa pasar kripto sangat dinamis dan dapat dipengaruhi oleh faktor lain, termasuk regulasi dari berbagai negara. "Regulasi yang semakin jelas di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia, berpotensi memberikan stabilitas lebih lanjut bagi pasar kripto. Hal ini bisa menjadi peluang besar bagi investor untuk berinvestasi dengan rasa aman yang lebih tinggi, karena ekosistem kripto yang lebih teratur dan transparan," ungkap Oscar.
ADVERTISEMENT