The Fed Meredakan Kekhawatiran Investor, Dolar AS Dekati Level Terendah

28 Juli 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dolar AS melemah di dekat level terendah tiga minggu ke mata uang utama, Kamis (28/7). Hal tersebut dipengaruhi oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell meredakan kekhawatiran tentang berlanjutnya pengetatan moneter yang agresif.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, turun semalam setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) seperti ekspektasi pasar.
Powell mengatakan, kenaikan suku bunga yang luar biasa besar lainnya dapat dilakukan pada pertemuan Fed berikutnya. Tapi, ia menegaskan keputusan bank sentral akan bergantung pada data dan tidak akan memberikan panduan ke depan.
Powell juga mengatakan dia tidak percaya ekonomi dalam keadaan resesi, lantaran data lapangan kerja yang masih kuat.
“Dolar kehilangan sedikit ketinggian karena saya pikir pasar bersiap untuk potensi Ketua Fed Powell terdengar sedikit lebih hawkish," kata Rodrigo Catril, ahli strategi senior FX di National Australia Bank.
Indeks dolar sedikit lebih tinggi pada 106,54 di awal perdagangan Asia setelah turun 0,59 persen semalam. Di bawah 106,1 akan menjadi yang terendah sejak 5 Juli.
ADVERTISEMENT
Untuk rupiah sendiri, berdasarkan data Bloomberg per pukul 09:21 WIB mata uang garuda menguat 58 poin (0,39 persen) terhadap dolar AS ke level 14.952.
Usai keputusan suku bunga The Fed, investor ke depan juga akan memperhatikan pertumbuhan ekonomi AS yang segera dirilis. Apakah ekonomi AS memenuhi definisi resesi teknis dengan mencatatkan kontraksi dua kuartal berturut-turut? Adapun PDB AS pada kuartal pertama turun 1,6 persen secara tahunan.