The Fed Singgung Data Tenaga Kerja AS, Sinyal Turunkan Suku Bunga?

10 Juli 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan, para pejabat semakin waspada terhadap risiko potensial pasar tenaga kerja. Menurutnya, kondisi pasar tenaga kerja yang ketat membuat inflasi sulit turun.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, Rabu (10/7), Powell berhati-hati untuk tidak memberikan jadwal pemotongan suku bunga, yang kini diperkirakan investor akan dimulai pada bulan September. Namun, ia menekankan tanda-tanda yang semakin kuat dari pasar kerja yang 'mendingin' setelah data pemerintah yang dipublikasikan pada tanggal 5 Juli menunjukkan peningkatan pengangguran selama tiga bulan berturut-turut.
“Inflasi yang meningkat bukanlah satu-satunya risiko yang kita hadapi,” kata Powell dalam pidatonya, Selasa (9/7).
“Data terbaru menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja kini telah 'mendingin' secara signifikan dibandingkan dua tahun lalu,” imbuhnya.
Powell akan berpidato kembali di Capitol Hill minggu ini. Dia dijadwalkan memberikan komentar soal kebijakan moneter semester I 2024.
“Fokusnya sepenuhnya pada pasar tenaga kerja. Pelunakan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, bahkan jika deflasi lebih lanjut tidak terjadi, sudah cukup untuk memacu tindakan,” kata Ekonom LH Meyer Derek Tang.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ketua Fed menekankan bahwa pemotongan suku bunga terlalu cepat atau terlalu banyak dapat berimbas pada laju inflasi, yang telah turun dari puncaknya di 7,1 persen pada Juni 2022 menjadi 2,6 persen pada Mei.
"Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan kita bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju 2 persen," kata Powell.
Komentarnya menegaskan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan bank sentral tidak mungkin menurunkan suku bunga saat bertemu berikutnya pada 30-31 Juli.