The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Merosot

21 September 2023 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup merosot pada perdagangan Rabu (20/9), setelah The Fed mempertahankan suku bunga seperti yang diperkirakan dan merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi dengan peringatan bahwa perjuangan melawan inflasi masih belum selesai.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 76,85 poin atau 0,22 persen menjadi 34.440,88, S&P 500 kehilangan 41,75 poin atau 0,94 persen menjadi 4.402,2 dan Nasdaq Composite turun 209,06 poin atau 1,53 persen menjadi 13.469,13.
Ketiga indeks saham utama AS melemah setelah pengumuman The Fed, dengan saham-saham kapitalisasi besar yang sensitif terhadap suku bunga seperti Microsoft Corp (MSFT.O), Apple Inc (AAPL.O) dan Nvidia Corp (NVDA.O) menyebabkan Nasdaq mengalami penurunan terbesar.
Pengumuman The Fed disertai dengan Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) dan dot plot, yang memperkirakan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin tahun ini, dan mencapai puncaknya pada kisaran 5,50-5,75 persen.
Proyeksi yang diperbarui melihat tingkat target dana Fed turun tipis menjadi 5,1 persen pada akhir tahun depan, dan menjadi 3,9 persen pada akhir tahun 2025. Proyeksi SEP juga menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah volatilitas standar pada hari The Fed, namun hal ini bukanlah sebuah peristiwa yang tidak terduga, karena pasar mengambil tindakan dengan tenang," ujar kepala strategi pasar Carson Group di Omaha, Nebraska, Ryan Detrick.
Sejak The Fed mulai melakukan pengetatan pada Maret, inflasi inti telah mereda. Namun penurunan perlahan menuju target bank sentral sebesar 2 persen berjalan lambat dan tidak merata.
SEP memperkirakan inflasi akan turun menjadi 3,3 persen pada akhir tahun, dan mendekati target rata-rata tahunan bank sentral sebesar 2 persen. Ketua Fed Jerome Powell mempertegas proyeksi ekonomi yang lebih baik dengan memperingatkan perjalanan inflasi masih panjang sebelum mencapai target tersebut.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, layanan komunikasi sensitif suku bunga (.SPLRCL) dan teknologi (.SPLRCT) mengalami persentase kerugian terbesar.
ADVERTISEMENT
Perusahaan otomasi pemasaran Klaviyo (KVYO.N) naik 9,2 persen dalam debutnya di Bursa Efek New York, penawaran umum perdana ketiga dalam beberapa hari terakhir, setelah Arm Holdings dan Maplebear Inc (CART.O).
Maplebear kehilangan 10,7 persen, sementara Arm Holdings turun 4,1 persen. Pinterest (PINS.N) naik 3,1 persen setelah perusahaan tersebut mengumumkan pembelian kembali saham hingga USD 1 miliar.
Coty (COTY.N) naik 4,4 persen setelah induk CoverGirl menaikkan perkiraan penjualan inti tahunannya.
Jumlah obligasi yang mengalami penurunan melebihi jumlah obligasi yang naik di NYSE dengan rasio 1,46 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,90 banding 1 mendukung penurunan.
S&P 500 membukukan 14 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 6 harga terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 39 titik tertinggi baru dan 246 titik terendah baru.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS adalah 9,73 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,07 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.