The Fed Tegaskan Ekonomi AS Saat Ini Tidak Dalam Keadaan Resesi!

28 Juli 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan, dirinya tidak percaya ekonomi saat ini dalam resesi. Meski begitu, ia mengakui ekonomi AS akan melemah dan melambat imbas dari kebijakannya menjinakkan lonjakan inflasi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menyusul keputusan The Fed yang kembali menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps), Rabu (26/7). Powell menyebut, kebijakan moneter ini diambil sebagai upaya bank sentral melemahkan inflasi hingga di level 2 persen.
Adapun saat ini tingkat inflasi AS di Juli 2022 melonjak ke level 9,1 persen. Terkait keadaan resesi saat ini, Powell pun secara tegas menampik hal tersebut.
“Saya tidak berpikir ekonomi sedang dalam resesi sekarang," kata Powell pada konferensi pers setelah FOMC seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/7)
Meskipun tidak dalam resesi, para pejabat The Fed percaya bahwa ekonomi membutuhkan periode pertumbuhan di bawah potensi untuk menciptakan kelonggaran yang cukup untuk menurunkan inflasi.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre juga menegaskan, saat ini AS tidak dalam resesi atau dalam pra-resesi ketika Dewan The Fed menaikkan suku bunga untuk mencoba melawan inflasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pihak Gedung Putih menolak mengomentari kebijakan moneter Fed setelah menaikkan suku bunga 75 bps.
Risiko Ekonomi AS Melambat
Lebih lanjut Powell mengatakan The Fed berkomitmen kuat untuk mengurangi inflasi dan mengatakan bahwa hal itu dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara umum dan pasar tenaga kerja pada khususnya.
“Kami pikir perlu untuk memperlambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan melambat tahun ini karena beberapa alasan,” katanya. Perekonomian, tambahnya, mungkin akan tumbuh di bawah tren jangka panjangnya untuk jangka waktu tertentu.
“Kami benar-benar berpikir bahwa kami membutuhkan periode pertumbuhan di bawah potensi untuk menciptakan kelonggaran,” lanjut Powell.
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
Upaya penurunan inflasi bukan tanpa risiko. Ekonomi AS tertatih-tatih di ambang resesi karena inflasi memperlambat pembelian konsumen dan menghambat aktivitas bisnis.
ADVERTISEMENT
PDB kuartal pertama turun 1,6 persen secara tahunan, dan pasar bersiap untuk pembacaan pada kuartal kedua yang akan dirilis Kamis yang dapat menunjukkan penurunan berturut-turut, barometer yang banyak digunakan untuk resesi.
Powell mengatakan dia tidak berpikir ekonomi berada dalam resesi, meskipun pertumbuhan negatif pada kuartal pertama dan diperkirakan hampir tidak positif pada kuartal kedua.
“Pikirkan tentang apa itu resesi. Ini adalah penurunan berbasis luas di banyak industri yang bertahan lebih dari beberapa bulan. Ini sepertinya tidak seperti itu sekarang, ” ujarnya.
"Alasan sebenarnya adalah pasar tenaga kerja telah menjadi sinyal kekuatan ekonomi yang begitu kuat sehingga membuat Anda mempertanyakan data PDB,” tutur Powell.