Tiap Tahun Setor Rp 230 T, Pekerja Migran RI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua

31 Mei 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menaker Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Jumat (25/8/2023). Foto: Dok. Kemnaker
zoom-in-whitePerbesar
Menaker Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi, Jumat (25/8/2023). Foto: Dok. Kemnaker
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia setelah sektor migas. Setiap tahunnya, rata-rata devisa dari PMI mencapai USD 14,5 miliar atau setara dengan Rp 230 triliun (kurs Rp 16.244).
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data statistiknya jadi Pekerja Migran Indonesia setiap tahun menyumbangkan USD 14,5 miliar. Sehingga devisa yang berasal dari mereka ini nomor dua setelah migas," kata Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jumat (31/5).
Juda mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga PMI khususnya dengan cara meningkatkan literasi keuangan mereka. Nantinya, BI akan memberikan literasi keuangan sebelum PMI berangkat ke negara tujuan, dan setelah mereka memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung dalam peluncuran Kajian Stabilitas Keuangan No 42 virtual, Rabu (27/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Perannya sangat signifikan dalam perekonomian kita, bukan saja pada keluarga mereka, pada akhirnya juga kepada pertumbuhan ekonomi pada cadangan devisa," ungkap Juda.
BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 tetap tinggi sebesar USD 136,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
ADVERTISEMENT
Posisi cadangan devisa tersebut menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar USD 140,4 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.