Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI ) kedatangan tiga emiten baru pada pagi ini, Senin (8/7). Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Envy Technologies Indonesia Tbk, PT MNC Vision Networks Tbk, dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk.
ADVERTISEMENT
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan dengan melantainya ketiga perusahaan tersebut maka total sudah ada 641 perusahaan yang melantai di bursa. Ketiga perusahaan tersebut menjadi perusahaan tercatat ke 22, 23, dan 24 di tahun ini.
"Keputusan 3 perusahaan sudah tepat. Ini bukan akhir petualangan, tapi awal untuk ada di ambience publik. Tanggung jawab dan kerja keras buat create growth, buat share holder yang memberikan kepercayaan," kata Nyoman di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (8/7).
Envy Technologies Indonesia melantai di bursa dengan kode saham ENVY. Perusahaan melepas 600 juta lembar saham kepada publik atau setara dengan 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Harga penawaran saham ditetapkan sebesar Rp 370 per saham. Dengan demikian perseroan meraih dana segar sekitar Rp 222 miliar. Perseroan menunjuk PT Erdikha Elit Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.
ADVERTISEMENT
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan sempat stagnan selama kurang lebih 3 menit. Setelah itu saham ENVY naik 130 poin atau setara 35,14 persen ke level Rp 500 dari harga IPO Rp 370.
Saham ENVY ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 6 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 300 ribu.
Sedangkan emiten Berkah Prima Perkasa akan diperdagangkan dengan kode saham BLUE. Perseroan akan menawarkan saham sebanyak 168 juta lembar saham dengan nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 130 per saham. Sehingga perseroan akan meraup dana segar sebesar Rp 21,84 miliar.
Pada pencatatan perdana ini, saham BLUE naik 90 poin atau setara 69,23 persen ke level Rp 220 dari harga IPO Rp 130 per saham. Saham BLUE ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume sebanyak 20 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 440.000.
ADVERTISEMENT
Adapun dana dari IPO tersebut akan digunakan untuk pelunasan pokok obligasi wajib konversi yang dimiliki Koperasi Bintang Timur Kapital sebanyak Rp 10,68 miliar dan untuk pelunasan pokok obligasi wajib konversi yang dimiliki PT MNM Indonesia sebanyak Rp 7,4 miliar.
Kemudian untuk pembayaran denda pelunasan atas obligasi wajib konversi yang dimiliki Koperasi Bintang Timur Kapital dan PT MNM Indonesia Rp 633,5 juta dan sisanya untuk modal kerja dan kegiatan bisnis perseroan, seperti pembelian barang dagangan tinta, kertas termal, dan printer thermal portabel. Perusahaan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dengan demikian maka saham ENVY dan BLUE terkena auto reject atau penolakan otomatis sistem perdagangan bursa. Aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, MNC Vision Networks (MVN) menawarkan 3,5 miliar lembar sahamnya kepada publik dengan harga Rp 240 per saham. Target dana yang akan diperoleh dari aksi IPO sekitar Rp 840 miliar. Perseroan mendapat kode emiten IPTV.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan turun 4 poin atau setara 1,67 persen ke level Rp 236 dari harga IPO Rp 240 per saham. Saham IPTV ditransaksikan sebanyak 3.599 kali dengan volume sebanyak 104.471 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,48 miliar.
Salah satu unit usaha milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini berencana menggunakan dana IPO untuk memperkuat struktur permodalan dan anak bisnisnya. MVN merupakan holding dari anak usaha PT MNC Sky Vision (MSKY), PT MNC Kabel Mediakom, PT MNC OTT Network, dan PT Nusantara Vision.
ADVERTISEMENT