Tiga Inisiatif Utama BRI Genjot Transformasi Digital

Ilustrasi BRImo. Foto: Bank BRI

Transformasi digital menjadi proses bisnis yang harus terus dijalankan untuk mengikuti kebutuhan masyarakat, termasuk di industri perbankan. Hal itu pun menjadi komitmen BRI, untuk terus melakukan inovasi mengikuti perubahan pola transaksi dari konvensional ke era digital.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Arga M Nugraha, menjelaskan transformasi digital telah dilakukan BRI secara intensif dan berkelanjutan setidaknya sejak 4 tahun lalu. Proses tersebut, dilakukan berbasis tiga inisiatif utama.

"Ketiga inisiatif utama tersebut yakni fokus dengan membangun resiliensi pada sistem; Kemudian melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; Serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah," papar Arga melalui pernyataan resmi, Selasa (26/9).

Dia menambahkan, situasi pandemi yang lalu, menjadi salah satu dorongan untuk memperkuat transformasi digital BRI. Sejauh ini, lanjutnya, BRI mampu beradaptasi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut.

“Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan transaksi yang terjadi. Rasanya perlu kami riding this wave karena ini momen yang pas untuk bisa terus mengedepankan digitalisasi terutama dengan tujuan mendukung financial inclusion,”imbuh Arya.

Strategi digitalisasi telah terbukti meningkatkan inklusi, terlebih saat menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 lalu. Arga mengatakan inklusi yang terdorong digitalisasi terlihat jelas dari kinerja BRImo yang impresif hingga akhir semester I-2023.

Nilai transaksi di BRImo telah mencapai Rp 1.896 triliun atau tumbuh 76,3 persen YoY. Bahkan saat ini super apps BRImo telah menjadi aplikasi mobile banking dengan rating terbaik dibandingkan aplikasi mobile banking perbankan lainnya di Indonesia. Kepercayaan terhadap super apps BRImo juga ditunjukkan dari jumlah pengguna yang kini telah mencapai 27,8 users atau tumbuh 50,6 persen year-on-year (YoY).

Menurut Arga, hal itu tak terlepas dari strategi BRI yang ingin menggapai visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025. Arga pun memastikan bahwa transformasi digital BRI masih akan terus berlanjut. Sebab teknologi berubah sedemikian cepat selaras dengan dinamika masyarakat yang tinggi.

Perkembangan BRI dalam memanfaatkan teknologi tercermin dari penggunaan pengolahan big data, artificial intelligence, dan cloud computing.

“Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus,” ujarnya.

Konsistensi dan capaian transformasi digital BRI tersebut berbuah penghargaan atau special award. BRI ditetapkan sebagai 'Bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability' oleh IDX Channel di event Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023.

Atas pencapaian tersebut, Arga M Nugraha mengungkapkan terima kasih dan apresiasinya kepada IDX Channel Award, serta mendedikasikan penghargaan tersebut kepada Insan Brilian (pekerja BRI).