Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
TikTok Pegang 75,01 Persen Saham Tokopedia, Gimana Efeknya ke Bisnis GoTo?
11 Desember 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di mana, TikTok menyatakan komitmennya untuk berinvestasi sebesar lebih dari USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,42 triliun (asumsi kurs Rp 15.614 per dolar AS) di Tokopedia.
Melalui kerja sama ini, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
“Apabila rencana investasi ini dapat diselesaikan oleh para pihak, hal ini akan menyebabkan TikTok menjadi pemilik dari 75,01 persen dari total modal yang diitempatkan dan disetor penuh di Tokopedia,” tulis Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan di BEI, Senin (11/12).
Dengan demikian, Perseroan akan mempertahankan kepemilikan 24,99 persen dalam bisnis e-commerce yang lebih besar dan terus mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan pesat industri e-commerce Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rencana Investasi diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2024, bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur dalam perjanjian atas Rencana Investasi. Rencana Investasi antara
Tokopedia dan TikTok bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK 42.
Pengaruhnya ke Kondisi Keuangan GoTo
Dengan berkurangnya kepemilikan saham GoTo di Tokopedia yang menjadi 24,99 persen, maka akan terdapat perubahan pada neraca perusahaan.
Di mana, dengan investasi dan komitmen pendanaan dari TikTok, Perseroan tidak perlu melakukan pendanaan untuk Tokopedia. Lebih lanjut, Perseroan juga akan menerima arus pendapatan yang berkelanjutan dari Tokopedia sepadan dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia yang akan berkontribusi secara langsung pada EBITDA Perseroan.
“Hal ini juga membuat Perseroan dapat mengambil keuntungan secara langsung atas pertumbuhan yang pesat dari industri e-commerce Indonesia dan Perseroan dapat memfokuskan sumber daya dan modal kepada lini bisnis layanan on-demand, di mana berada di jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal empat 2023 dan financial technology Perseroan, yang terus memiliki daya tarik yang kuat melalui aplikasi GoPay dan consumer lending bersama melalui kolaborasi dengan Bank Jago,” tambah Koesoemohadiani.
ADVERTISEMENT
GoTo juga menyebut tidak ada dampak negatif atas transaksi ini terhadap kelangsungan usaha perseroan.