Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tim Prabowo: Inalum Caplok Freeport Tapi Kendalinya Tetap di Amerika
15 Februari 2019 18:12 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tim sukses Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Aria Sulhan Witoelar menyampaikan, PTFI harus mencetak utang sebesar Rp 50 triliun untuk membeli saham PTFI tersebut.
"Inalum mencetak utang Rp 50 triliun untuk mencaplok saham Freeport, Rp 20 triliun untuk smelternya," ujarnya dalam Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2).
Meski telah mengucurkan dana yang besar, namun menurut dia, kendali operasional PTFI tetap dipegang oleh Freeport McMoran Inc. Pun keuntungan terbesar juga masih dikuasai perusahaan Amerika Serikat (AS) itu.
"Tapi kendali operasional dan keuntungan ini masih dikuasai Freeport Amerika," kata Aria.
Pada kesempatan yang sama, dia menyebut, komitmen pemerintah untuk meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional tampak tak serius. Sebab pemerintah tak memberi insentif.
ADVERTISEMENT
"Di mana-mana di negara seluruh dunia, EBT diberi insentif. Tapi di Indonesia beberapa tahun lalu muncul aturan yang memberi disinsentif. Pemerintah melalui PLN mau membeli EBT kalau harganya 15 persen lebih murah dibanding energi fosil," tegasnya.