Tim Prabowo Temui Ekonom Senior Klarifikasi Isu Rasio Utang 50 Persen

16 Juli 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo mengatupkan tangan di Qatar Economic Forum, Mei 2024. Foto: Instagram/@prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo mengatupkan tangan di Qatar Economic Forum, Mei 2024. Foto: Instagram/@prabowo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan membeberkan soal isu presiden terpilih Prabowo Subianto menaikkan rasio utang hingga 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Heriyanto mengatakan, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran sudah sowan ke sejumlah ekonom senior salah satunya Chatib Basri. Kedatangan tim yang terdiri dari Burhanuddin Abdullah, Sudrajat Djiwandono dan Thomas Djiwandono itu dilakukan untuk membahas pengelolaan fiskal pemerintahan baru.
"Sebenarnya yang ikut diskusi sama saya adalah pak Chatib Basri. Cuma dia gak mau bocorin," kata Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024, Selasa (16/7).
Heri mengaku kegiatan tersebut dilakukan pada dua atau tiga minggu yang lalu. Dari diskusi tersebut, dirinya membantah mengenai kebijakan fiskal pemerintahan Prabowo yang beredar selama ini.
"Orang-orang yang memikirkan ekonomi ke depan dan kebijakan itu, itu menurut saya woles-woles aja lah. Enggak kayak 50 persen to GDP dan spendingnya enggak bertanggung jawab. Saya rasa jauh dari itu," ungkapnya.
Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Thomas Djiwandono. Foto: Youtube/ @Kemenkeu RI
Heri menegaskan pemerintahan Prabowo-Gibran tidak akan mengerek rasio utang 50 persen dari PDB hingga tahun 2030.
ADVERTISEMENT
"Di dalam presentasi mereka ke kita itu sampai tahun 2030 itu masih di kisaran 37 persen hingga 38 persen kok," katanya.
Mengutip Financial Times, Prabowo Subianto akan mengizinkan peningkatan rasio utang negara hingga 50 persen PDB, untuk mendanai program belanja di pemerintahannya. Langkah itu bisa diambil asalkan pemerintah dapat meningkatkan pendapatan pajak.
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, kepada Financial Times mengatakan Indonesia masih dapat mempertahankan peringkat investasi jika rasio utang terhadap PDB naik menjadi 50 persen.
Merespons hal ini, Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan komitmen pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto untuk disiplin dan prudent dalam mengelola fiskal.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di kompleks parlemen, Senin (20/5/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Dasco mengatakan Prabowo-Gibran akan tetap menjaga batasan defisit APBN 2025 sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ia pun memastikan rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 akan tetap di level yang telah dijaga selama ini, yakni di kisaran 30 persen.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati," kata Dasco dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (11/7).
Dasco mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki tiga tujuan utama terhadap pengelolaan fiskal, yaitu menaati praktik kehati-hatian dengan membatasi defisit sebesar 3 persen serta mempertahankan rasio utang terhadap PDB dalam status quo.
“Dan melanjutkan disiplin fiskal yang telah ditetapkan pada masa pemerintahan Jokowi,” jelasnya.