com-Yanuardi Betra Kurniawan.

Tingkatkan Kualitas Komoditas, Kecamatan Silangit 'Naik Kelas'

27 September 2019 10:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Yanuardi Betra Kurniawan. Foto: Dok. Uma Inovasi Selangit.
zoom-in-whitePerbesar
com-Yanuardi Betra Kurniawan. Foto: Dok. Uma Inovasi Selangit.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2016, Silangit menjadi kecamatan dengan persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Selain kondisi ekonomi, Silangit juga memiliki berbagai permasalahan seperti narkoba di kalangan pemuda, tingkat pendidikan rendah, pernikahan dini, hingga akses jauh ke kota.
ADVERTISEMENT
Padahal, Silangit memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah. Disana terdapat perkebunan karet dan kopi. Namun, karena kurang diolah dan didistribusikan dengan baik, hasil produksinya kurang memuaskan dan tidak membuat masyarakat sejahtera.
Melihat kondisi tersebut, Yanuardi Betra Kurniawan, seorang pemuda kelahiran Silangit, tergerak hatinya untuk mengubah keadaan. Pria yang waktu itu baru lulus S1 dari Universitas Sriwijaya tersebut mengajak dan memberdayakan masyarakat setempat agar menjadi wirausahawan kreatif, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan mampu mengangkat taraf hidup.
Yanuardi melahirkan ‘Uma Inovasi Selangit’ untuk merealisasikan mimpinya. Dia melakukan usaha sosialisasi untuk peningkatan berbagai aspek bisnis, seperti karet, kopi, jamur tiram, ikan lele, PPOB (Payment Point Online Bank), hingga bank sampah.
com-Produksi komoditas di Silangit. Foto: Dok. Uma Inovasi Selangit.
Pada awalnya, Yanuardi mendapatkan banyak penolakan. Membawa perubahan memang bukan perkara mudah, apalagi di tengah masyarakat yang tingkat pendidikan dan wawasannya kurang memadai. Walau begitu Yanuardi gigih dalam menyampaikan idenya kepada masyarakat, untuk Silangit yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Kita buktikan dulu bahwa ada potensi yang dikembangkan. Jadi masyarakat dengan sendirinya akan membuka pemikirannya untuk maju,” ujar Yanuardi ketika diwawancarai kumparan via telepon.
Buat UKM ‘Naik Kelas’
Usaha Yanuardi membuahkan hasil. Golongan yang pertama tertarik untuk belajar mengembangkan kualitas produk mereka adalah para petani karet, sehingga saat Yanuardi mulai merintis Uma Inovasi Selangit pada 2016, dia fokus memberdayakan petani karet terlebih dahulu.
Para petani karet tersebut diajarkan untuk meningkatkan kualitas produk karet mereka. Selain itu, proses distribusi juga turut dibenahi dengan memutus mata rantai tengkulak yang membuat pendapatan petani sulit naik. Akhirnya, para petani karet Silangit pun merasakan dampak positif. Petani yang pada awalnya hanya mendapatkan Rp 6.000‒7.000 per kilogram, kini dapat menjual karet lebih berkualitas dengan harga Rp 12.000‒13.000 per kilogram. UKM masyarakat penghasil karet tersebut berhasil ‘naik kelas’ berkat bantuan dari Uma Inovasi Selangit.
ADVERTISEMENT
Para petani kopi juga ikut merasakan manfaat dari Uma Inovasi Selangit. Mereka belajar untuk menghasilkan kopi dengan kualitas lebih baik. Bahkan, bentuk produknya tidak hanya biji kopi, tapi juga kopi bubuk dengan kemasan menarik, serta parfum kopi.
com-Salah satu produksi kopi Silangit. Foto: Dok. Uma Inovasi Selangit.
Bersamaan dengan peningkatan kualitas kopi, budidaya jamur tiram juga digencarkan. Kini Silangit sudah menghasilkan keripik jamur tiram yang lezat.
Tidak hanya UKM yang ‘naik kelas’; Uma Inovasi Langit juga telah mendorong masyarakat untuk menghadirkan sesuatu yang baru di Silangit. PPOB (Payment Point Online Bank) dan bank sampah adalah dua di antaranya. Taraf hidup masyarakat kecamatan Silangit pun perlahan meningkat. “Kami ingin mengubah mindset masyarakat, tentunya agar mereka jadi lebih baik,” tutur Yanuardi.
Dukungan Pertamina untuk Uma Inovasi Selangit
ADVERTISEMENT
Yanuardi tidak sendiri; dia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam menjalankan Uma Inovasi Selangit, salah satunya adalah Pertamina. Uma Inovasi Selangit menjadi mitra binaan PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field.
Pertamina turut membantu Uma Inovasi Selangit dengan memberikan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia di Selangit. Bahkan mereka diberangkatkan ke daerah lain agar bisa belajar langsung terkait produksi yang dilakukan, misalnya pelatihan ke Jawa Barat untuk mempelajari budidaya jamur; begitu pula pelatihan produksi kopi yang dilakukan dengan barista profesional. Selain itu, Pertamina juga menyediakan peralatan atau mesin untuk menunjang produksi di desa. Alhasil, desa-desa di Silangit menjadi lebih produktif.
Berkat pengabdiannya, Yanuardi terpilih sebagai salah satu Pertamina Local Heroes 2018. Penghargaan tersebut diberikan untuk insan-insan pelaku program CSR mitra Pertamina yang berkomitmen kuat menjalankan program yang dibinanya, memberikan dampak positif terhadap lingkungan, komunitas lokal, dan masyarakat luas, serta menjadi inspirasi.
com-Yanuardi Betra Kurniawan (kiri) bersama rekan-rekan. Foto: Dok. Uma Inovasi Selangit.
“Senang, bangga lah. Harapan yang dititipkan teman-teman saya di desa bisa digaungkan diajang nasional itu (Pertamina Local Heroes 2018),” ungkap Yanuardi.
ADVERTISEMENT
Yanuardi pun menitipkan pesan bagi para pemuda yang ingin mengembangkan masyarakat sekitar, seperti yang dilakukannya melalui Uma Inovasi Selangit. Menurutnya, melihat potensi yang dimiliki sangatlah penting. “Lihat potensi yang ada. Kita tidak bisa melangkah jauh apabila potensi yang ada di sekitar kita tidak dimanfaatkan. Mulailah dari sekitar kita dulu,” tutup Yanuardi.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pertamina.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten