Festival UMKM kumparan

Tips Agar Bisnis UMKM Laris Manis Ala Bos Blibli

26 Oktober 2020 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Blibli.com Kusumo Martanto pada Festival UMKM kumparan di Jakarta, Senin (26/10). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Blibli.com Kusumo Martanto pada Festival UMKM kumparan di Jakarta, Senin (26/10). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja, dari offline menjadi online. Kondisi ini pula yang harus dimanfaatkan UMKM untuk memasarkan bisnis mereka ke platform digital.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, sesama UMKM harus bersaing ketat dalam memenangkan pangsa pasar. Lantas, bagaimana caranya agar produk kita bisa dilirik oleh konsumen dan laris manis di pasaran?
CEO PT Global Digital Niaga (Blibli.com) Kusumo Martanto pun membagikan beberapa tips bagi para pengusaha UMKM. Menurut Kusumo, hal pertama yang paling penting adalah para pelaku UMKM harus memastikan bahwa mereka sudah terhubung atau masuk di platform e-commerce contohnya Blibli.com.
“Nomor satu kalau belum bergabung segera bergabung ke e-commerce. Kalau enggak kan enggak bisa,” ungkap Kusumo dalam Festival UMKM kumparan, Senin (26/10).
CEO Blibli.com Kusumo Martanto pada Festival UMKM kumparan di Jakarta, Senin (26/10). Foto: kumparan
Ia juga menyebut, saat ini Blibli tengah gencar melakukan beragam pelatihan, mulai dari cara menulis deskripsi produk yang benar hingga tips membuat packaging. Menurut Kusumo, tak kurang dari 300 pelatihan sudah diselenggarakan oleh Blibli.
ADVERTISEMENT
“Misalnya produk makanan deskripsinya harus bagus. Iya kan? Karena enggak ada orang yang menjelaskan secara online. Jadi deskripsinya harus bagus, fotonya juga harus menarik secara visual,” ujarnya.
Tak hanya itu, e-commerce juga identik dengan promo alias pesta diskon. Kusumo juga mengingatkan agar UMKM bisa ikut memanfaatkan program tersebut. Namun promosi tidak hanya bisa dilakukan dari sisi e-commerce saja. UMKM juga dituntut aktif melakukan promosi secara mandiri, misalnya dengan membuat akun Instagram atau menjajal cara baru dengan akun TikTok.
Lewat platform-platform media sosial tersebut, para pelaku UMKM bisa mencantumkan tautan akun e-commerce mereka sehingga bisa menggiring calon pembeli untuk berbelanja online.
“Jadi enggak bisa kita mau sukses tetapi suruh orang lain juga yang mengerjakan. Kita harus sama-sama. Jadi itu saya berharap temen-temen semua juga harus aktif,” ungkap Kusumo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para pelaku UMKM juga harus menyadari bahwa sejatinya berjualan offline dan online memiliki banyak kemiripan. Misalnya, penjual tetap harus menjaga kualitas produk, memberikan layanan yang prima serta promosi yang tepat. Y
“Servisnya kita sering lupa bahwa orang belanja online dipikirnya oh iya belanja hari ini nanti deh tunggu kapan-kapan dilayani. Itu enggak bisa. Malahan online ini konsumennya sama-sama demanding-nya dengan yang datang ke toko, lihat-lihat, pegang barang, langsung diambil. Online juga sama servisnya. Itu harus penting. Ditambah dengan aktif menjawab pertanyaan dan lain-lain,” tandasnya.
Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Festival UMKM kumparan. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai 26 Oktober hingga 28 Oktober dan diikuti oleh lebih dari 15 ribu peserta secara daring.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten