Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Bisnis kecantikan memang kian memikat di tengah masyarakat. Tak terkecuali bagi marketplace yang bergelut dalam hal itu seperti Sociolla.
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif, lebih dari 20,2 juta pengunjung yang tergabung dalam platform digital Sociolla, Social Bella, sejak tahun 2018.
Lantas, bagaimana bisnis marketplace kecantikan Sociolla itu dikembangkan? Berikut tips bisnisnya.
Co-Founder dan Presiden Social Bella Christopher Madiam mengatakan, menggeliatnya bisnis Sociolla tak bisa dilepaskan dari konsep omnichannel yang digencarkan. Strategi bisnis omnichannel itu, dikembangkan melalui Sociolla Store.
Adapun unit kunci sebagai ekosistem yang terintegrasi di dalamnya, ialah SOCO (platform daring mengulas aneka produk perawatan diri), Beauty Journal (media kecantikan dan gaya hidup), dan Brand Development (distribusi).
Christopher menekankan, omnichannel itu pada dasarnya akan menyuplai kebutuhan konsumen secara terintegrasi secara online dan offline yang saling melengkapi. Sehingga, kebutuhan konsumen bisa tercukupi secara optimal.
ADVERTISEMENT
“Di online konsumen bisa dapat data lebih baik. Offline nanti bisa test produk. Di omnichannel, tinggal scan barcode untuk dapat ulasan product lebih lengkap,” terang Christopher ketika ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (2/9).
Ia melanjutkan, konsep omnichannel juga mudah diaplikasikan bagi konsumen dan makin modern secara teknologi. Ketika mendatangi Sociolla Store, konsumen bisa langsung log in akun SOCO hingga bisa melakukan testing secara langsung produk kecantikan.
“Paling favorit skin care serum, personal care kayak shampo, sabun mandi, ada juga buat perawatan jerawat. Kalau make up itu lipstik, foundation kemudian eye liner dan eye shadow,” terangnya.
Ia menyebut, hingga kini ada dua Sociolla store yang ada di Indonesia yaitu di mal Kasablanka dan Puri Indah Mal, keduanya di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ke depan, pihaknya tak menutup kemungkinan Sociolla Store akan terus ditambah. Sebab, potensi pasar kecantikan yang pihaknya prediksi akan terus mengalami kenaikan ke depan.
Menurut laporan e-Conomy yang dikeluarkan Google dan Temasek, e-commerce lokal RI tumbuh paling cepat dibandingkan Asia Tenggara lainnya, kurang lebih 50 persen yang dibelanjakan berasal dari Indonesia, dengan total nilai USD 12 miliar.
“Di kota-kota besar di Indonesia akan dikembangkan (omnichannel), sekarang kita fokus dulu ini,” pungkasnya.