Tips buat PLN Agar Mesin Pembangkit Listrik Tak Berkerak karena B100

3 Februari 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTD. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTD. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pekan lalu, PT PLN (Persero) menyampaikan kekhawatirannya jika biodiesel 100 persen (B100) wajib digunakan pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan temuan PLN, B100 berpotensi bikin mesin berkerak. Selain itu, PLN menemukan potensi emisi lebih besar 1,5 hingga 2 kali lipat jika B100 tetap dipaksakan untuk PLTD. Sebab, mesinnya tak cocok dengan bahan bakar yang direncanakan pemerintah.
Pemerintah memang tengah berupaya meningkatkan konsumsi biodiesel hingga 100 persen untuk PLTD. Langkah ini dilakukan untuk menekan impor bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Pengujian bahan bakar B30 sudah 80 persen. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Kementerian ESDM pun sudah punya solusi agar B100 tak merusak PLTD-PLTD yang dioperasikan PLN. BUMN kelistrikan tersebut diminta memakai green diesel, bukan fatty acid methyl esters (FAME). Selama ini PLN masih memakai B100 berupa FAME yang memang tidak cocok untuk bahan bakar PLTD.
"Sebenarnya B100 yang dimaksud mestinya green diesel, yaitu drop in oil yang dihasilkan dari proses refinery CPO yang kualitasnya tinggi dan di atas minyak solar biasa. Produk tersebut sering diistilahkan D100. Kalau D100 ya tidak ada masalah apa untuk segala mesin yang bisa menggunakan bahan bakar minyak solar," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, FX Sutijastoto, kepada kumparan, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
"Tetapi kalau B100 yang dimaksud adalah FAME atau bahkan CPO ya memang tidak bisa menggantikan bahan bakar minyak solar pembangkit listrik," imbuhnya.
Toto menjelaskan, penggunaan FAME sebaiknya tidak lebih dari 30 persen. Misalnya jika PLN ingin meningkatkan penggunaan biodiesel hingga 50 persen (B50), maka komposisinya adalah FAME 30 persen, green diesel 20 persen, dan BBM solar 50 persen.
"Blending wall FAME adalah 30 persen dan disebut B30. Untuk B50 sebaiknya campurannya adalah FAME 30 persen, D100 20 persen, dan B0 (minyak solar) 50 persen," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyatakan, sejak pemerintah menetapkan mandatori penggunaan B20 dan B30 pada pembangkit listrik, konsumsi bahan bakar PLTD meningkat. Sepanjang 2019, konsumsi bahan bakar naik 1,3 kali lipat dibandingkan 2018.
ADVERTISEMENT
Karena itu, di hadapan anggota Komisi VII DPR RI, dia mengusulkan B100 digunakan pada mesin pembangkit yang memang khusus bahan bakar nabati agar tak ada kerusakan.
"Mohon izin, sebaiknya rencana penggunaan CPO ini diterapkan pada mesin diesel yang memang didesain untuk menggunakan bahan bakar nabati," ujarnya.