Tips Keuangan: Kurangi Belanja Konsumtif Agar Bisa Gelar Resepsi Mewah

17 November 2019 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menggelar resepsi pernikahan memang tidak sederhana. Setidaknya diperlukan menyatukan dua kepala mengenai konsep sampai budget yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Mungkin ada pasangan yang ingin resepsinya digelar biasa saja. Namun, bagaimana kalau salah satu pasangan ingin acaranya mewah tetapi tabungan pasangannya belum mencukupi?
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menganggap, mahalnya biaya resepsi memang tergantung kesepakatan pasangan. Ia mengatakan, harus diketahui dulu total pengeluaran dengan tabungan yang ada.
Kalau biaya cukup besar dan tabungan belum cukup, maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan resepsi.
“Bila sudah ketahuan (biaya), maka mau tidak mau ya harus segera mulai mengurangi hal-hal yang berbau konsumtif dan kesenangan untuk dialihkan dananya agar ditabung,” kata Andy saat dihubungi kumparan, Minggu (17/11).
Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Andy mencontohkan, kegiatan konsumtif yang perlu dikurangi seperti nonton, nongkrong di kafe, traveling, sampai belanja barang-barang konsumtif.
ADVERTISEMENT
“Mending di-skip dulu semua demi bisa melangsungkan pernikahan seperti yang diinginkan,” ujar Andy.
Meski begitu, Andy mengatakan, resepsi pernikahan seharusnya bisa mengikuti atau menyesuaikan berapa budget yang dimiliki calon mempelai. Namun, ia mengakui resepsi bukan hanya perkara budget tapi juga status sosial.
“Namun dalam kehidupan sosial masyarakat kita hal tersebut (sesuai budget) kadang sulit dilakukan bahkan yang terjadi kebalikannya, apalagi bila keluarga kita memiliki status sosial yang cukup terpandang di masyarakat,” ungkap Andy.
“Maka untuk mengejar kekurangannya, sebaiknya selain mengurangi berbagai hal konsumtif tadi, sebaiknya juga mencari tambahan penghasilan bila waktunya sudah sangat mendesak,” tambahnya.