Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagian dari kita mungkin masih bingung memanfaatkan properti sebagai ladang bisnis. Dalam hal ini, misalnya berada di lokasi yang tidak strategis atau di desa.
ADVERTISEMENT
Founder Yukbisnis.com, salah satu platform toko online di Indonesia, Jaya Setiabudi mengatakan, secara otomatis saat lokasi di desa berarti kondisi traffic sepi. Selain itu, ia mengasumsikan, dengan kondisi sepi biasanya biaya hidup rendah.
"Di desa kemungkinan besar traffic sepi. Misalnya, jauh dari wisata enggak cocok ritel kalau di sewakan murah. Di daerah yang minim sumber daya alam manfaatkanlah sdm (sumber daya manusia) biasanya biaya hidup rendah,” ucapnya kepada kumparan, Senin (8/7).
Pria yang akrab dipanggil Mas Jay ini menyarankan agar memanfaatkan properti untuk tempat produksi. Sebab, dengan biaya hidup rendah maka otomatis biaya produksi juga lebih rendah termasuk biaya karyawan.
“(Tempat) seperti ini biasanya cocok untuk memproduksi itu pertama,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, ia memberi opsi lain yaitu menjadikan rumah atau properti sebagai lembaga kursus. Ia mencontohkan seperti membuka kursus peningkatan skill bagi masyarakat sekitar.
“Kawan-kawan itu membuka kampung marketer. Nah ini kita manfaatkan outsourcing untuk cs, admin, ataupun reseller dropship marketing. SDM yang digodok,” tutupnya.
Live Update