Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Apakah Anda berencana membangun bisnis bareng keluarga ? Meski terlihat simpel, ternyata berbisnis bersama sanak saudara ternyata juga butuh kiatnya lho!
ADVERTISEMENT
Head of Expertise Group Finance PPM Manajemen, Yanuar Andrianto mengatakan, berbisnis bareng keluarga memang memiliki kelebihan dalam hal rasa percaya dan aman.
Meski begitu, ia mengingatkan agar pebisnis juga mesti paham dinamika bisnis yang menjadikan aktivitas usaha bersama keluarga juga bukannya tanpa risiko.
"Perlu diingat, dinamika bisnis yang dihadapi ke depannya berubah-ubah sebagai bagian dari tantangan bisnis yang erat kaitannya dengan keuntungan dan risiko kegagalan," ujar Yanuar kepada kumparan, Senin (29/7).
Tak elak, menurutnya memastikan berbagai kesiapan (prepareness) dan kesiapan (readiness) pada bisnis yang akan dijalankan menjadi begitu penting.
Yanuar lantas merinci hal-hal yang ia nilai perlu diterapkan sebelum menjalankan bisnis bareng keluarga. Utamanya, ialah mengenai penetapan kejelasan tujuan dan model bisnis.
ADVERTISEMENT
"Harus mendefinisikan tujuan bisnis, model, rencana stategisnya, dan scenario planning ya secara clear," kata dia.
Selanjutnya, tak boleh ketinggalan juga untuk menetapkan peran dan tanggung jawab dalam mekanisme yang jelas, meskipun satu sama lain dalam ikatan keluarga .
"Niat baik kerja sama bisnis dengan keluarga perlu dikuatkan secara hukum sebagai pegangan bisnis bersama," imbuhnya.
Dalam berbisnis pun nantinya, masing-masing mesti menjunjung profesionalitas. Pola komunikasi haruslah memisahkan antara kepentingan keluarga dan berbisnis.
Tak kalah penting, bisnis yang dirintis juga perlu mewadahi berbagai karakteristik dan pengalaman anggota keluarga menjadi suatu nilai dan prinsip yang disepakati bersama. Termasuk, kepemimpinan dalam bisnis.
"Peran sebagai pemimpin dalam organisasi bisnis keluarga menjadi tantangan tersendiri. Ada dasar kepercayaan harus disikapi dengan berani berlaku adil dan konsisten dalam menerapkan prinsip, etika, dan keputusan bisnis. Misalnya konsisten menjalankan mekanisme rewards and punishment," tandasnya.
ADVERTISEMENT