Tips Mempertahankan Bisnis di Tengah Ancaman Resesi

20 Desember 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi strategi mempertahankan bisnis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi strategi mempertahankan bisnis. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa terpuruk saat pandemi tentu jadi pembelajaran bagi para pebisnis untuk bisa bertahan di kondisi krisis. Namun, tampaknya ancaman resesi yang akan datang di 2023 akan jadi ketakutan baru bagi banyak orang.
Tak hanya bagi para pekerja, keputusan layoff oleh perusahaan jadi tanda bahwa bisnis yang berjalan sedang tidak baik-baik saja.
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan bahwa kondisi Indonesia masih kuat. Pasalnya, penguatan ekonomi Indonesia ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap tinggal di tengah berbagai tekanan global.
Ya, resesi bisa memicu penurunan signifikan pada aktivitas ekonomi suatu negara. Akibatnya, perusahaan di berbagai industri terancam secara eksistensial. Sederhananya, jika tidak bisa bertahan di masa resesi, bisnis atau perusahaan bisa mengalami bangkrut, bahkan tutup permanen.
Tentu tidak ada yang ingin hal ini terjadi. Karenanya, para pebisnis perlu “memutar otak” dan memantapkan berbagai strategi agar bisnis tetap bisa bertahan atau bahkan berkembang. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan.

Strategi Mempertahankan Bisnis saat Resesi

1. Tetap jalankan promosi

Selama masa resesi, banyak orang yang mengurangi pengeluaran mereka. Inilah yang jadi tantangan para pebisnis. Demi bisa mempertahankan kelangsungan usaha, tetaplah lakukan berbagai upaya promosi yang strategis.
Anda bisa menetapkan sejumlah dana untuk pemasaran, terutama digital marketing, mulai dari diskon, cashback, pemasangan iklan, dan berbagai cara lainnya. Jangan lupa pula jaga hubungan dengan pelanggan lama dan tindak lanjuti prospek dengan pelanggan atau mitra baru.

2. Maksimalkan tabung profit

Ilustrasi menabung profit untuk bertahan saat resesi. Foto: Shutterstock
Tak beda dengan pengaturan keuangan personal. Sejumlah tabungan perlu dijaga sebelum memasuki hingga selama masa resesi. Anda bisa mulai menjaga arus kas jadi lebih “sehat”. Caranya, kurangi berbagai pengeluaran tidak perlu dan negosiasi ulang dengan mitra kerja.
Dengan dua langkah ini, Anda bisa menyimpan lebih banyak uang yang akan digunakan di pos-pos strategis saat menghadapi resesi di ke depannya.

3. Tingkatkan customer experience

Relasi dengan pelanggan yang sudah ada jadi satu poin penting untuk mengembangkan bisnis. Untuk menghadapi masa resesi, Anda bisa menjadikan pengalaman pelanggan sebagai “promosi gratis”.
Review oleh pelanggan atau client bisa jadi tolok ukur pelanggan baru untuk memilih jasa atau produk yang Anda tawarkan. Dengan begitu, bisnis tetap berkembang dan pelanggan Anda tetap bertambah. Jangan lupa, coba dengarkan masukan dan komentar pelanggan sebagai evaluasi, ya!

4. Gabung komunitas bisnis

Ilustrasi bergabung dengan komunitas bisnis. Foto: David Gyung/Shutterstock
Kadang, dalam menjalankan bisnis, para pengusaha butuh mendengarkan cerita dan inspirasi dari pengusaha yang punya kondisi serupa. Karenanya, langkah untuk bergabung dengan komunitas bisnis sangat penting.
Di masa resesi, jaringan atau komunitas bisnis bisa memberikan insight menarik untuk mengatasi masalah. Tak hanya itu, di saat tertentu, komunitas juga dengan terbuka menyalurkan bantuan pada sesama untuk tetap bertahan menghadapi masa sulit. Sebelum memasuki masa resesi, jaringan yang dimiliki juga sangat membantu pengecekan kondisi pasar, lho.

5. Perluas jangkauan bisnis

Meski terkesan berisiko, memperluas jangkauan bisnis secara perlahan bisa jadi cara yang ampuh untuk menghadapi resesi. Cara ini membantu Anda “mendiversifikasi” bisnis. Jika bisnis dalam negeri mengalami penurunan, Anda mungkin bisa mengambil langkah-langkah potensial di beberapa pasar/negara yang cenderung menguat.
Tak hanya itu, laba dari aktivitas ekspor juga bisa membantu bisnis Anda memperkuat kondisi finansial perusahaan. Namun, langkah mengembangkan bisnis hingga ke mancanegara tentu memerlukan persiapan dan riset yang cermat. Tak hanya itu, Anda juga perlu membangun kerja sama dengan mitra yang tepat.
Langkah pengembangan bisnis ini bisa Anda lakukan melalui kerja sama dengan bank tepercaya di Indonesia, seperti UOB.
UOB merupakan salah satu bank dengan jaringan dan konektivitas regional yang kuat. FDI Advisory Unit UOB didirikan sebagai bentuk komitmen untuk bisa menjadi one-stop shop yang didedikasikan demi membantu perusahaan mendirikan operasi regional.
Khususnya untuk pelaku bisnis di Indonesia, kerja sama erat UOB dengan lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, dan penyedia layanan profesional memberikan rangkaian alternatif produk dan solusi yang holistik.
Melalui sepuluh Pusat FDI UOB di seluruh Asia, UOB memanfaatkan kekuatan jaringan UOB yang luas dan pengetahuan lokal yang mendalam untuk memfasilitasi ekspansi lintas batas.
Shake Shack and Eggslut of SPC Group, Owndays, dan Star Alliance merupakan beberapa bisnis yang telah berhasil didukung oleh UOB untuk mendapat peluang pertumbuhan secara global.
Kampanye #OneBankForAsean dari UOB. Foto: dok. UOB
Sejalan dengan kampanye #OneBankForAsean, baru-baru ini UOB bahkan telah mengumumkan komitmennya untuk mencapai target nol bersih di tahun 2050 nanti. Langkah ini diambil Bank UOB Indonesia untuk mendukung transisi yang adil dalam memajukan pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan, seiring dengan dekarbonisasi di Asia Tenggara.
Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB, Wee Ee Cheong, mengatakan, target nol bersih telah ditetapkan seiring dengan transisi yang inklusif demi mempertimbangkan tantangan sosial ekonomi.
“Bahkan saat mengurangi jejak karbon, kami harus memastikan bahwa kehidupan dan mata pencaharian masyarakat dapat terus membaik," ujarnya.
UOB kini berkomitmen untuk tidak lagi terlibat dalam pembiayaan untuk sektor batubara termal pada tahun 2039. Harapannya, UOB bisa menghubungkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia seiring dengan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Yuk, gabung bersama UOB untuk memperkuat dan memperluas jaringan bisnis Anda. Untuk informasi selengkapnya, cek di sini! #OneBankForAsean
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan UOB