Tipu-tipu Viral Blast, Robot Trading yang Sponsori Persija hingga Madura United

16 April 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi transaksi uang kripto di aplikasi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transaksi uang kripto di aplikasi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri membongkar kasus dugaan penipuan yang dilakukan PT Trust Global Karya atau Viral Blast. Penipuan skema ponzi berkedok robot trading ini memakan korban 12 ribu member.
ADVERTISEMENT
Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengungkapkan bahwa kerugian nasabah ditaksir mencapai triliunan rupiah.
"Kami mendalami ada tindak pidana Undang-undang Perdagangan dengan menggunakan skema piramida, diperkirakan membernya sudah mencapai 12.000 member dengan nilai investasi Rp 1,2 T," jelas Whisnu.
"Kami dari Dirtipid Eksus mengungkap pelaku pelaku investasi bodong baik dengan menggunakan robot trading atau binary option. Kami akan mendalami terkait dengan transaksi ilegal-nya follow the money kita ikuti ke mana saja uangnya mudah mudahan bisa ditemukan termasuk uang yang sebanyak kurang lebih Rp 1,2 triliun ini yang hasil dari nipu dari para korban, demikian," tambah dia.

Modus Penipuan Viral Blast

Viral Blast sudah sejak 2020 lalu dengan menawarkan investasi ke masyarakat bermodus robot trading. Masyarakat dijanjikan keuntungan bila ikut bergabung dan melakukan trading.
ADVERTISEMENT
"Di media sosial terutama di Surabaya ada beberapa member yang menduduki kantor viral blast di sana kerugian mencapai Rp 540 miliar," jelas dia.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan (tengah) memberikan keterangan terkait kasus penipuan investasi robot trading Viral Blast Global di Jakarta, Senin (21/2/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Dijelaskan lebih lanjut oleh Kasubdit TPPU Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Robertus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, Viral Blast meminta kepada para membernya untuk menyetor uang guna melaksanakan trading.
Modus investasi bodong yang dilakukan yakni dengan menjual e-book kepada korban. Uang dari korban tersebut dijanjikan dipakai untuk trading.
Uang yang disetor oleh para member ini disetorkan oleh exchanger untuk kemudian dibagi atau didistribusikan kepada para pengurus dan leadernya.
Nyatanya uang yang disetor itu tidak dipakai untuk trading, korban hanya dijanjikan profit setiap bulannya. Profit yang diberikan ke korban itu sebenarnya diambil dari uang setoran korban.
ADVERTISEMENT
"Jadi uang yang dikumpulkan itu tidak dilaksanakan, tidak digunakan untuk trading sebagaimana seharusnya," beber Yohanes.

Uang Viral Blast Mengalir ke 5 Klub Sepak Bola: Persija hingga Madura United

Sejumlah pihak yang mendapat aliran dana dari Viral Blast telah menjalani pemeriksaan, termasuk beberapa klub sepak bola di Indonesia.
Yohanes mengatakan, hingga saat ini sudah ada 3 klub sepak bola yang diperiksa. Mereka menjalani pemeriksaan pada Jumat (15/4).
"Yang sudah dimintai keterangan dari Persija, PS Sleman, dan Madura United," ujar Yohanes saat dikonfirmasi, Sabtu (16/4).
Suasana pertandingan Persija Jakarta melawan Madura United, Jumat (13/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Agen dari masing-masing klub tersebut telah diperiksa terkait keterlibatan robot trading Viral Blast Global yang diketahui menjadi sponsor klub tersebut.
Sebagai informasi, terdapat 5 klub sepak bola Indonesia yang menjalin kerja sama dengan PT Viral Blast Global yakni Persija Jakarta, PSS Sleman, Madura United, Bhayangkara FC, dan Mitra Surabaya FC.
ADVERTISEMENT