Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Titiek Soeharto Minta Pabrik Mesin Pertanian Asal China Dibangun di Indonesia
29 April 2025 13:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto meminta China membangun pabrik mesin pertanian di dalam negeri. Alasannya karena Indonesia masih aktif impor mesin dari sana.
ADVERTISEMENT
Usulan itu disampaikan Titiek saat bertemu Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/4).
"Kita membicarakan mengenai bagaimana kalau mesin-mesin pertanian itu yang selama ini kita impor dari China bagaimana kalau pabriknya dibangun di sini (Indonesia)," kata Titiek.
Meski begitu, dia menyebut belum ada nilai investasi permintaan pembangunan pabrik mesin asal Tiongkok di China. Selanjutnya, Titiek dan Pimpinan Komisi IV DPR bakal berkunjung ke sana untuk mempelajari sistem pertanian negara tersebut untuk mengejar program swasembada pangan Indonesia.
Dalam pertemuannya, Titiek juga membicarakan ekspor komoditas buah-buahan ke China lantaran selama ini Indonesia mengimpor buah dari China cukup tinggi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), China masih menjadi asal utama impor Indonesia pada Maret 2025. Impor nonmigas dari China termasuk buah-buahan di dalamnya, tercatat nilainya hingga USD 6,31 miliar. Nilai ini lebih besar jika dibandingkan pada bulan Februari 2025 yang sebesar USD 6,04 miliar.
"Sementara selama ini kan kita impor banyak sekali dari China buah-buahan, nah ini bagaimana apa yang bisa kita ekspor ke China misalnya mereka tertarik dengan durian," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di sektor perikanan, Titiek berbicara Indonesia bakal meningkatkan kerja sama dengan China untuk mencegah illegal fishing.
Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong menyatakan komitmennya mendukung sektor agrikultur Indonesia. Dia juga membuka peluang kemungkinan peningkatan impor komoditas dari Indonesia, termasuk durian.
"Dan kami juga meneliti kemungkinan lain di EV, manufaktur energi baru, dan AI, bahkan AI saya mengatakan kepada tuan-tuan bahwa AI bisa sangat berguna di area seperti agrikultur dan perusahaan hutan," kata Lutong di kesempatan yang sama.