Tjahjo: Dana Pensiun ASN Bisa Capai Rp 1 M Kalau Tak Dimainkan di Saham Bodong

5 Maret 2020 13:27 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo saat melakukan rapat perdana dengan Komisi II DPR RI. Foto:  Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo saat melakukan rapat perdana dengan Komisi II DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyoroti dana pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dianggapnya kurang maksimal. Ia menegaskan, sebenarnya uang pensiunan yang dikelola Taspen bisa mencapai Rp 1 miliar/orang seperti yang ramai dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Namun, Tjahjo mengatakan angka itu bisa diwujudkan kalau sejak awal gaji ASN yang dipotong untuk uang pensiun dikelola dengan baik.
“Kalau di-manage, dikelola dengan baik, uang pegawai diputar dengan baik, menggunakan saham yang tidak bodong dengan baik, saya kira akan bisa berlipat,” kata Tjahjo saat Rakornis Kemendag di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3).
Tjahjo mengaku sudah berbicara langsung dengan Taspen mengenai keinginan tersebut. Ia merasa Taspen bisa mewujudkannya khususnya bagi eselon I dan II. Selain itu, apabila para ASN yang baru masuk sudah dikelola dengan baik, maka dana pensiun Rp 1 miliar bisa juga didapatkan.
“Kemarin saya undang Taspen. Oke Taspen sehatlah tak seperti Asabri, Jiwasraya. Kalau sehat bisa nggak Taspen anda me-manage ASN yang baru nanti dengan iuran yang ada begitu pensiun terima Taspennya besar bisa Rp 1 miliar? Bisa, Pak, bisa untuk golongan I, II,” ungkap Tjahjo.
Ilustrasi PNS. Foto: Dok. Istimewa
Tjahjo menjelaskan saat ini angka pensiun eselon I baru Rp 100 juta lebih. Menurutnya angka tersebut harus ditingkatkan seiring pengabdian dari para ASN.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai ASN kerja dengan baik, melayani masyarakat tapi terganggu untuk hidup saja kurang sampai ngojek dan sebagainya,” tutur Tjahjo.